Label

Jumat, 28 Mei 2010

"Negeri ini sangat luar biasa indah, jangan putus asa mencintai negara ini,"

begitulah ungkapan Sri Mulyani,mantan Menkeu yang dideportasi atau diekspor ke Washington DC, USA oleh atasannya, yang merupakan kata penutup saat wawancara di SCTV.
Memang tragis sekali negeri kita ini, ada orang yang berjasa mencegah krisis terjadi, malah dapat ganjaran diasingkan di negeri orang dengan iming iming penghasilan yang lebih besar.
Pers menyebutnya Kartel dan Ani menyebutnya "Perkawinan" walaupun jenis kelaminnya sama,ujarnya. Sama sama tamak, yang satu tamak harta dan yang lainnya tamak kekuasaan.Saya menyebutnya persekongkolan jahat dan keji.

Kalau Ani, dikatakan wartawan seperti Srikandi, lalu seperti apa atasannya. Yang menendang bawahannya karena alasan yang tidak masuk akal sehat.

Lain cerita nih...

Si Buaya hanya ingin melanggengkan kekuasaannya agar aman sampai 2014 dan takut dijatuhkan sebelum tahun itu, lalu melakukan persekongkolan jahat dan keji dengan "buto cakil" yang mempunyai bala raksasa yang banyak, dan mengamankan lumbung makanannya agar aman dari hantaman luapan lumpur di Sidomukti sana.
Dibantu para hakim agung yang memutuskan perusahaan galian tambang butocakil dianggap tidak bersalah atas kewajiban pajaknya, dan terbebas dari kewajiban membayar pajak kepada negara, dan herannya Si Buaya merasa tenang tenang saja, ketika tahu kocek negara terkurangi atas bebasnya perusahaan buto cakil dari kewajiban pajak yang harus dibayarnya.
Lengkap sudah persekongkolan jahat dan keji berjalan dengan mulus tanpa ada yang menghalangi, termasuk oleh wakil rakyat yang tidak berbuat apa apa.
Mari kita tunggu 2014, Srikandi mungkin pulang, Si Buaya tidak bisa ikut pemilu, dan jangan kita pilih partainya Buto cakil dan partainya Si Buaya.

Tapi mau nggak ya, Srikandi kita jadikan Presiden..

She'll be back..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar