Label

Selasa, 09 November 2010

Sayang dan Cinta

Allohumma inni uhibbuhu faahibbuhu wa ahibba mayyuhibbuhu

Ya Alloh, sungguh aku menyayanginya. Maka sayangilah ia dan sayangi pula orang yang menyayanginya. (HR. Al-Bukhori)

Suatu hari Rusululloh sholallahu 'alayhi wasallam pergi ke pasar. Beliau ditemani sahabatnya Abu Hurairoh, dan setelah berkeliling pasar beliau mampir di masjid, beristirahat. Kemudian beliau memanggil cucunya Hasan bin Ali. Cucunya yang lucu itu berlari kearah Rosul dan duduk dipangkuannya. Kemudian beliau mencium cucu tersayang dan berdo'a seperti diatas.
Begitulah beliau mencontohkan bagaimana mencurahkan kasih sayang kepada cucunya. Beliau tidak memberikan uang jajan, tidak memberikan pakaian yang mewah, apalagi mengajaknya jalan jalan ke Mall ...(lagian waktu itu blom ada mall, apalagi disney land). Beliau mencurahkan kasih sayang nya dengan sentuhan dengan hatinya dan do'a yang tulus dari mulutnya. Sungguh suatu contoh yang sangat menyentuh...

Tidak hanya kepada cucunya, kepada anak anak kecil lainnya, seperti yang diceritakan oleh Usamah bin Zaid.
Dahulu sewaktu aku kecil Nabi pernah mendudukkanku disebelah pahanya dan mendudukkan Hasan bin Ali disebelah paha yang lain. Dan kemudian beliau memeluk kami sambil berdo'a:

"Allohummarhumma fainni arhamuhuma"

Ya Alloh sayangilah keduanya, sungguh aku menyayangi keduanya (HR. Al-Bukhori)

Sungguh contoh tauladan yang baik sekali. Dimana dewasa ini, seringkali kita melihat para orang tua, para kakek2 dan nenek2 mencurahkan kasih sayangnya dengan anak cucunya secara berlebih-lebihan dengan menjejalkan anak cucu dengan bentuk materi, yang belum tentu dibutuhkan oleh anak cucunya. Kadang pemberian materi, sebagai pengganti rasa bersalah karena tidak bisa mendampingi anak cucunya setiap waktu, karena kesibukannya mencari nafkah, mengejar karier. Karena dari mengejar karier seseorang beroleh uang, maka dicurahkannya materi untuk menebus kekurangannya. Mainan sampai menumpuk digudang, belum rusak satu mainan, besoknya sudah dibelikan mainan baru. Anak anak dibiarkan main sendiri bersama pembantu, lalu ditambah "pembenaran" dengan mengucapkan: Yang penting kan kwalitasnya, bukan kwantitas waktu ketemu anak-anak..
Jadilah anak tumbuh bersama pembantu, baby sitter atau apalah namanya..bersama mainan yang menumpuk.
Kita lupa anak butuh kasih sayang, sentuhan sederhana namun sangat berarti bagi bathin si anak, ditambah do'a yang tulus seperti diatas.

Maka sungguh saya kagum, kepada para ibu, yang karena pendidikannya, mampu memperoleh kesempatan karier yang luas, mampu meraih gaji yang tinggi, tapi tetap memilih menjadi ibu rumah tangga, pendamping suami tercinta, pembimbing anak-anak terkasih, merawatnya sampai mengajari dan menuntunnya berjalan,menunggu belajar kesekolah, sampai mengantarnya ke pendidikan yang lebih tinggi lagi. Tidak ada imbalan materi yang diharapkannya, kecuali harapan nanti, buah hatinya kelak menjadi manusia yang mandiri, hormat kepada kedua orang tuanya, bermanfaat bagi orang lain dan menebar kebaikan bagi sesama tapi tetap rendah hati dan bertaqwa pada Tuhannya.

Sungguh keputusan yang mulia, menjadi ibu rumah tangga bukan pekerjaan hina, bukan profesi yang memalukan. Itu adalah keputusan terbesar yang pernah dia buat seumur hidupnya. Sebab dari rahimnya kelak tercipta generasi unggul, generasi cerdas, generasi tangguh, yang kelak akan menjadi pemimpin kaumnya, pemimpin generasinya yang mampu membawa kesejahteraan bagi umat, kebahagiaan bagi keluarga dan kedamaian bagi sesama..

Semoga

Wassalam
Marbot

Jumat, 29 Oktober 2010

AdDien, AdDunya dan Akhirat

Pagi ini diawali sholat subuh, seperti biasanya diakhiri dengan berdo'a. Ada doa yang sangat saya senangi atau katakanlah yang paling favorit yang saya panjatkan untuk diri sendiri.
Tentunya setelah memuji keagungan dan kebesaranNYA serta sholawat pd junjungan Kanjeng Rosul beserta keluarganya. Lalu mendo'akan orang tua yg sdh tiada dan Ibunda yg masih hidup. Menyusul permintaan untuk istri dan anak anak tercinta.
Baru terakhir, do'a untuk diri sendiri..
Nah..dari sekian banyak do'a yg diajarkan Rosululloh shalallohu alayhi wasallam, ada satu do'a yg selalu saya panjatkan ktk sepertiga malam dan setelah sholat subuh..

Do'a ini diriwayatakan dalam hadits muslim.
Begini do'anya:

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

(HR Muslim 4897)

Allohumma ashlih li diinii alladzi huwa 'ishmatu amrii/ wa ashlihlii dunyaya allti fiiha ma'aasyi/ wa ashlihlii aakhirotii allati fiihaa ma'aadi/ waj'alil hayaata ziyaadan lii fii kulli khoir/ waj'alil mauta rohatan lii min kulli syarr.

Artinya:
Ya Alloh..perbaikilah agamaku, (dimana) agama itu akhir dr semua perkara/
Perbaikilah duniaku,yang mana (dunia itu) adalah tempat kehidupanku/
Dan perbaikilah Akhiratku, yang mana(dimana akhirat itu) adalah tempat kembaliku/
Jadikanlah kehidupan sbg tambahan bagiku didalam setiap kebaikan/
Dan jadikanlah mati, sebagai istirahat bagiku dalam setiap kejelekan(kemaksiatan)

Cukup lengkap dan menyentuh sanubari kita bukan...?

Mudah2an setiap umur yang diberikan Alloh didunia ini menjadi tambahan kebaikan bagi kita dan orang orang yang kita kasihi.
Dan kematian semakin dekat kita jelang, semakin menambah kecintaan kita padaNYA, dimana kita beristirahat dan berhenti dari kemaksiatan..

Ya Alloh Ya Robb ...
Kami sangat mencintaiMU

Wassalam.
Marbot

Rabu, 20 Oktober 2010

Presiden, Syahrir dan Gosip

Presiden adalah jabatan tertinggi di negeri ini. Sebab negeri kita adalah Republik yang dipimpin seorang Presiden. Sudah 65 tahun usia negara kita ini yang sejak tahun 1945 diproklamirkan sebagai negara yang merdeka
Tapi baru kali ini kita memiliki Presiden yang kita pilih secara langsung. Seharusnya Presiden kita ini punya kepercayaan diri yang besar, karena dipilih langsung oleh rakyat.
Tapi entah kenapa badannya yang besar, tidak sama sebangun dengan nyalinya, tidak sama sebangun dengan pemikirannya, tidak sama sebangun dengan tindakannya.
Jauh berbeda dengan pemimpin kita terdahulu, Sutan Syahrir. Walaupun badannya kecil tapi nyali, pemikiran, visi maupun tindakannya mampu membawa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Jika tidak ada Syahrir, mungkin Soekarno-Hatta tidak berani memproklamirkan Indonesia Merdeka, dan bisa bisa kemerdekaan Indonesia dianggap hadiah dari Jepang, sehingga kita bisa dijadikan negara boneka Jepang.
Walaupun keberaniannya, membawa dia ke penjara tanpa diadili dan wafat di negeri orang.

Entah kenapa Presiden kita gemar berbicara di podium dengan gaya penceramah, dan membeberkan berita yang belum pasti kebenarannya. Dengan mendahului dengan "katanya"
Kalau dia sebagai Presiden saja belum yakin dengan beritanya, kenapa pula hal itu disampaikan kepada rakyat secara terbuka?
Bukankah Presiden mempunyai pembantu-pembantu yang pandai, sumber intelejen yang mumpuni?
Ataukah Presiden kita ini, sudah terjangkit virus infotainment, yang gemar mengumbar gosip dan berita murahan...
Berita seperti diatas tersebut ("katanya...")tidak cuma sekali ini saja. Coba simak berita-berita yang lalu. Beliau kerap menyebut "katanya..."

Dihari Ulang Tahun Pemerintahannya yang genap setahun ini, cobalah Bapak Presiden lebih bijak dalam memilih kata dalam pidatonya ke rakyat. Jangan terlalu sering tampil untuk bicara hal yang remeh. Negara kita ini sangat luas Pak, rakyat kita ini jumlahnya besar Pak, banyak masalah besar yang menghadang didepan untuk diselesaikan.
Berhentilah bersibuk diri dengan pencitraan diri, berhentilah mengeluh, berhentilah menyalahkan orang lain dan berhentilah mengklaim keberhasilan diri.

Bekerjalah, "Sepi ing pamrih rame ing gawe"
Saya yakin, rakyat akan mendukung Bapak untuk memajukan bangsa ini dari keterpurukan multi dimensi, jika mereka merasa dipimpin oleh seorang, yang tidak saja berbadan besar, tapi juga punya pemikiran, cita-cita dan tindakan yang besar.

Jangan kuatir ada yang menggulingkan Bapak, apalagi mengkasurkan Bapak...

Selamat Ulang Tahun berkuasa ya..Pak.

Salam dari rakyat

Jakarta, 20 Oktober 2010
Marbot

Tips for the day

1. Take a 10-30 minute walk every day. & while you walk, SMILE. It is the ultimate anti-depressant.
2. Sit in silence for at least 10 minutes each day.
3. When you wake up in the morning,Pray to ask God's guidance for your purpose, today.
4. Eat more foods that grow on trees and plants and eat less food that is manufactured in plants.
5. Drink green tea & plenty of water. Eat blueberries, wild Alaskan salmon, broccoli, and almonds.
6. Try to make at least three people smile each day.
7. Don't waste your precious energy on gossip, energy vampires, issues of the past, negative thoughts or things you cannot control. Instead invest your energy in the positive present moment.
8. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a college kid with a maxed out charge card.
9. Life isn't fair, but it's still good.
10. Life is too short to waste time hating anyone. Forgive them for everything!
11. Don't take yourself so seriously. No one else does.
12. You don't have to win every argument. Agree to disagree.
13. Make peace with your past so it won't spoil the present.
14. Don't compare your life to others. You have no idea what their journey is all about.
15. No one is in charge of your happiness except you.
16. Frame every so-called disaster with these words: 'In five years, will this matter?'
17. Help the needy, be generous! Be a 'Giver' not a 'Taker'
18. What other people think of you is none of your business.
19. Time heals everything.
20. However good or bad a situation is, it will change.
21. Your job won't take care of you when you are sick. Your friends will. Stay in touch.
22. Envy is a waste of time. You already have all you need.
23. Each night before you go to bed, Pray to God and Be thankful for what you have accomplished today !
24. Remember that you are too blessed to be stressed!
25. Please forward this to everyone you care about.. I just did..

Selasa, 19 Oktober 2010

Blues, Amal dan Cinta

Ini gara gara ada Jakarta Blues Festival tgl 15-16 Oktober kemarin.
Memang salah satu genre musik ini yang paling saya sukai. Selain alunannya yg dapat menghanyutkan hati, lirik tentang cinta yg mendayu dayu dan yg lebih indah lagi kebebasan improvisasinya ini seakan melepas segala aturan, basa basi menuju keindahan melodi merasuk sukma...

Weleh..weleh..weleh...

Sehingga tidak tangung tanggung saya menonton dua malam berturut turut, hingga jam 2 pagi...
Seperti layaknya orang yg kecanduan nonton wayang kulit dengan dalang terfavorit....
Sesampai dirumah, sdh pasti istri dan anak2 sudah terlelap di pembaringannya masing2. Karena sdh jam 2 lewat, saya mandi air hangat sekalian berwudlu utk sholat malam seperti biasanya. Hanya kali ini tidak didahului tidur. Karena dari maghrib memang belum tidur...
Setelah qiyamul lail usai, waktu sudah menjelang subuh, jadi tanggung utk tidur, sebab sebentar lagi adzan subuh...

Sambil menunggu adzan subuh, sempat saya lirik istri tercinta lelap dalam tidurnya. Kelihatan damai dan tenang dengan nafas yg teratur. Cantik juga ya...kalau dia tenang seperti itu (dalam hati saya bergumam).
Dipinggir tempat tidur ada kitab yg kadang2 saya baca menjelang tidur. Saya ambil kitab tersebut dan saya secara acak membukanya dengan harapan saya mendapat pencerahan ataupun peringatan dengan membukanya dengan asal asalan.

Ditengah halaman terbaca:
Dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu pasti mati, beramallah sesukamu karena kamu akan dibalas dengannya, dan cintailah orang yang kamu cintai sesukamu karena kamu pasti berpisah dengannya. Dan ketahuilah sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin adalah qiyamul lail (sholat malam) dan kehormatan mukmin adalah rasa kayanya (menahan diri dari meminta – minta) jauh dari sesama manusia.” (rowahu at-Thabrani fi Mu’jam al-Ausath)

Membaca hadits tersebut hati saya langsung luluh lantak, merasa ditampar keras, dijatuhkan dari langit dengan bantingan yg maha dahsyat.
Bagaimana tidak, selama lebih dari lima jam, dua hari berturut turut, saya menikmati musik blues, dengan artis yang cantik nan sexy memainkan dawai gitar dengan begitu indahnya. Sampai dirumah saya diperingatkan dengan hadits diatas...
Seakan saya dilulu (bahasa jawa..apa ya artinya....kayak dikasih sedikit bebas gitu).."Hiduplah sesukamu tapi toh kamu juga akan mati"
"Cintailah orang kamu senangi, toh nantinya juga kamu akan dipisahkan"
"Beramalh kamu, toh kamu akan dibalas ganjaran oleh Allah"

Saya seakan dibiarkan bebas oleh Tuhan tapi kaki saya dipaku...
Habis menikmati blues, melaksanakan qiyamul lail serta melihat kecantikan istri ketika dia tidur...
Saya diperingatkan Allah Subhana wata'ala, umur saya ada batasnya. Berbuatlah sesukamu, asal tau saja, Allah lah yang berkuasa atas diri kita ini.

Sebagai mahlukNYA, kita diberi kebebasan sebebas bebasnya, apapun yg ingin kita lakukan, lakukanlah, kita seperti Tuhan dari diri kita sendiri.
Kata anak muda sekarang: "yang penting guwa nggak ganggu orang laen"
Tapi kadang kita lupa, kita adalah mahluk yg terbatas, tidak abadi, fana adanya...
Padahal umur kita terbatas, kematian begitu dekat, bahkan lebih dekat dari tali sendal kita, lebih dekat dari urat leher kita...

Kita lupa beramal, sebagai sangu dan bekal untuk menghadapNYA kelak.
Jadi teringat lirik lagu dolanan anak anak di jawa:

Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo

Terjemahan bebas:
Pakaianmu sdh ada yang robek
Perbaikilah
Untuk menghadap nanti sore
Mumpumg masih ada waktu
Mumpung masih dikasih umur
Kelak kita akan gembira, bahagia

Semoga kita jadi hamba yg bisa menerima hikmah dariNYA..

Senin, 04 Oktober 2010

9 Tanaman Alami Penghilang Bau Badan !

Bau badan berlebih membuat kita jadi ga percaya diri saat harus berkumpul dengan teman-teman kita, nah sebetulnya banyak tanaman asli negeri sendiri yang bisa di jadikan sebagai deodorant alami untunk menghilangkan bau badan tadi, berikut ini tanaman-tanaman yang bisa kita gunakan.

1. Daun Sirih

Sudah sejak lama dikenal berkhasiat sebagai antiseptic juga mengandung zat-zat aktif yangt mampu mengusir bau badan yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Mengandung bahan kimia di dalam minyak atsirinya : al. kadinen, kavikol, seneol, eugeol, karvakol dan zat samak.

Cara pakai : Beberapa helai daun sirih direndam dalam air panas, setelah dingin airnya diminum. Atau daun sirih dihaluskan bersama kapur sirih lalu di oleskan di ketiak.

2. Daun Bluntas

Biasa ditanam sebagai tanaman pagar dan mempunyai sifat khas berbau langu dan rasanya getir. Daun dan bunga bluntas mengandung alkali yang bertindak sebagai antiseptic. Kandungan kimia al. amino (leusin, isoleusin, triptofan, treoin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C.

Cara Pakai : dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus, boleh juga minum rebusan airnya.

Efek samping : dapat menurunkan suhu tubuh dan mendinginkan badan, dengan begitu banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun.

3. Daun kemangi

Mengandung antiseptic.

Cara pakai : Dilalap mentah, biasanya menjadi pelengkap lalap pecel lele.

Efek samping : meningkatkan selera makan. Jika dikonsumsi 1 genggam pagi dan sore selama masa haid maka BB yang sering menghinggapi perempuan haid akan berkurang.

4. Rimpang Temulawak

Kandungan kimia al. sapomin, flavioinoida dan minyak atsiri.

Cara Pakai : minum rebusan rimpang temulawak yang telah diiris halus, air perasan temulawak parut yang ditambahkan sedikit madu. Parutan rimpang temulawak dapat juga dibalurkan keseluruh tubuh hingga mengering.

5. Bunga Kecombrang (Nicolaia sp.)

Menganduing Sapomin, flavoinoida dan polifenol.

Cara Pakai : daun muda dan bunga di masak dan dimakan sebagai teman lauk. Di daerah tertentu dimasak sebgai sayur lodeh

6. Jeruk Purut

Cara pakai : Minum sari campuran kulit jeruk purut dengan sebatang kencur dihaluskan bersama dengan air secukupnya

7. Jeruk Nipis

Cara pakai : Air perasan jeruk nipis dicampur kapur sirih dibalurkan di ketiak

8. Jahe (zingiber Officinale)

Sebagian besar orang India percaya kalau rajin mengkonsumsi Jahe bisa membuat badan sesorang menebarkan aroma sedap. Menurut Pen Chao Cing dari kaisar Shen Nong (3000 SM), jahe segar dapat dapat menghilangkan bau badan sekaligus mendekatkannya pada aura spiritual.

Cara pakai : diminum sebagai Wedang jahe

9. Ketimun / mentimun (Cucumis sativus)

Cara pakai : Sari buah ketimun muda digosokkan ke ketiak setiap habis mandi.

Sumber: http://artikel-kesehatan-online.blogspot.com/2010/10/9-tanaman-alami-penghilang-bau-badan.html

Minggu, 03 Oktober 2010

Brokoli Penyehat Organ Seks Pria !

Para peneliti menduga bahwa bahan kimia dalam brokoli dan kembang kol dapat membantu dokter mengobati penyakit tersebut.

Penelitian awal soal khasiat brokoli, kembang kol, dan sejenisnya untuk pengobatan kanker prostat akan diarahkan pada pembuatan obat sayuran yang dapat digunakan.

"Ini karya awal yang menarik, tapi jauh dari sesuatu yang terjadi di dalam tabung tes untuk tahu persis apa yang terjadi pada manusia," kata Dr Durado Brooks, direktur prostat dan kanker kolorektal pada American Cancer Society.

Lebih banyak buah dan sayuran, kurang risiko kanker prostat

Angka kejadian kanker prostat telah meningkat dalam 10-20 tahun terakhir di negara-negara Asia. Sejumlah perawatan tersedia, tapi efek samping umumnya termasuk inkontinensia (pengeluaran urin tak disadari) dan impotensi.

"Tingkat kanker prostat lebih rendah di negara-negara yang penduduknya makan banyak buah dan sayuran, meskipun kaitan pasti antara pola makan dan penyakit tersebut belum jelas," kata Brooks, seperti dikutip dari Health24.

Para peneliti dari University of California di Berkeley memutuskan untuk menyelidiki perlawanan terhadap kanker pada bahan kimia dalam sayuran, seperti brokoli, kembang kol, kale, kubis, dan tauge.

"Kami menyadari bahwa apa yang hilang adalah studi komprehensif soal bagaimana senyawa-senyawa alami memengaruhi pertumbuhan dan fungsi reproduksi sel-sel kanker," kata rekan penulis studi Gary Firestone, profesor molekul dan sel biologi di University of California, Berkeley.

Para peneliti menemukan bahwa bahan kimia yang dikenal sebagai 3,3 '-diindolylmethane (DIM)—didapat setelah mengonsumsi sayuran—muncul untuk mencegah pertumbuhan sel kanker payudara. Bahan kimia ini selanjutnya berbalik mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.

Para peneliti menemukan bahwa sel-sel kanker prostat yang diobati dengan DIM tumbuh 70 persen lebih lambat dibandingkan sel yang tidak diobati.

Bahan kimia menghentikan sel kanker dari menerima sinyal testosteron

"Bahan kimia DIM muncul untuk mencegah sel kanker menerima sinyal dari hormon testosteron. Hal ini yang pada gilirannya mencegah sel-sel tumbuh," kata Firestone.

Sebaliknya, hormon terapi untuk pasien kanker prostat dirancang untuk mencegah testosteron bisa mencapai sel terdepan.

"Anda memotong sinyal yang membuat sel-sel kanker prostat tumbuh," ujar Firestone.

Ada kemungkinan bahwa bahan kimia tersebut dapat digunakan dalam kombinasi dengan terapi hormon, dengan membiarkan dokter mengurangi efek samping dari penurunan kadar testosteron.

Obat sayuran akan sangat murah dan mudah didapat

Memproduksi obat-obatan dari sayuran mungkin mudah dan murah.

"Ada banyak brokoli dan kubis, dan Anda dapat memeroleh banyak bahan kimia ini dengan harga sangat murah," imbuh Firestone.

Namun, Brooks menegaskan, pengobatan hormon kurang umum di kalangan pasien daripada perawatan kanker prostat lainnya, seperti bedah dan radiasi.

"Penelitian bahan kimia yang berasal dari sayuran mungkin lebih penting dalam hal pencegahan. Senyawa ini lebih penting untuk pencegahan kanker prostat pada tahap awal perkembangannya, bukan pada tahap ketika kanker sudah stadium lanjut," kata Satya Narayan, profesor anatomi dan sel biologi di University of Florida.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Journal of Biological Chemistry ini masih belum menjelaskan berapa banyak sayuran yang harus dikonsumsi pria untuk melindungi diri dari kanker prostat.

sumber: http://artikel-kesehatan-online.blogspot.com/2010/10/brokoli-penyehat-organ-seks-pria.html

Jus daun pepaya untuk obat demam berdarah





Cerita ini berawal dari pengalaman seorang anak laki-laki yang telah sembuh dari penyakit demam berdarah. Sebelumnya ia mengalami masa kritis di ICU ketika trombositnya mencapai angka 15 dan menghabiskan 15 liter tranfusi darah.
Ayah dari anak tersebut mendapatkan rekomendasi dari temannya tentang Juice Daun Pepaya Mentah. Setelah minum juice tersebut, trombosit temannya yang semula 45 dengan 25 liter tranfusi darah naik dengan cepat menjadi 135.. Hal ini membuat dokter dan perawat terkejut. Bahkan keesokan harinya, temannya itu sudah tidak diberikan tranfusi lagi.

Cara membuat Juice Daun Pepaya tersebut:
Dua helai daun pepaya dibersihkan, lalu ditumbuk dan diperas dengan saringan kain (Akan didapatkan 1 sendok makan ekstrak per helai daun). Selanjutnya, air perasan ini diminum dengan 2 sendok makan 1 kali sehari. Perlu diperhatikan, Daun pepaya tersebut jangan dimasak,direbus, atau dicuci dengan air panas karena khasiatnya akan hilang. Dalam hal ini, yang diperlukan hanya daunnya saja, bukan batang atau getahnya. Rasanya sangat pahit, tetapi demi kesembuhan, harus diminum.

Pengalaman lain tentang juice daun pepaya mentah ini didapat oleh seseorang dengan kondisi yang sangat parah. Orang ini keadaannya sangat kritis, di mana paru-parunya telah mulai diisi air karena angka trombositnya yang sangat rendah.. Sampai-sampai dia kesulitan untuk bernafas. Dokter hanya bisa berkata bahwa kekebalan tubuhnya yang akan bisa membuat dia bertahan. Untungnya, ibu mertua dari pasien tersebut mendengar tentang juice daun pepaya mentah tersebut. Setelah diberikan kepada pasien, keesokan hari, trombositnya mulai naik dan demamnya mulai hilang. Juice itu terus diberikan dan 3 hari berikutnya dia dinyatakan sembuh.
Tolong sebarkan informasi ini karena belakangan ini banyak sekali kasus penyakit demam berdarah. Dengan kontribusi anda, banyak nyawa dpt diselamatkan

sumber: http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=37852

Sabtu, 02 Oktober 2010

Luaskan Hatimu

Sahabatku..
Ketika hati menjadi sempit
ada satu kata yang masuk
sesak terasa
sakit menekan
serasa tidur denga sekati beban
menekan dada..

Temanku..
Jika kita punya taman seluas
lapangan golf
Ulat kecil dan semut pengerat
menjadi tak ada arti
masih luas hamparan taman
ada banyak bunga berkembang
keindahan masih terasa
seperti tementen anyar
ludah kekasih pun terasa manis

Kawanku..
jika dada seluas samudra
hiu terlihat indah
paus terlihat mungil
tanaman lautpun serasa
roudhotul jannah..
taman surga

Saudaraku..
Marilah berjalan beriring
agar kita sadar, bahwa kita setara
dan
saat kita bergandengan..
Ketika kau diatas
akan mudah menarikku dari puncak
jika aku diatas
lenganku tahu kau perlu diangkat

Kawan
Luaskan hatimu
samudrakan hatimu
niscaya Tuhan
meringankan bebanmu
membuat hidup lebih indah
lebih bermakna.

Marbot
2 Oktober 2010

Negara Terkaya..

The richest nation in the world

“BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI JASA PARA PAHLAWANNYA,,,,’

JADI APAKAH INDONESIA MASIH PANTAS MENDAPATKAN JULUKAN ITU,,,

APA MAKNA PAHLAWAN BAGI BANGSA INI SEBENARNYA?

SILAHKAN MENILAI……

Negara Terkaya di Dunia – Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya amerika. negara super power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah. rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.

dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. tapi sayangnya mereka tidak sadar “berdiri di atas berlian” langsung saja kita lihat profil negaranya.

Negara Terkaya

Wooww… Apa yang terjadi? apakah penulis (saya) salah? tapi dengan tegas saya nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia. tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? hutang dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara itu.

baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.

1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. namanya PT Freeport.


Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ons tembaga dan 724,7 JUTA ons emas. yang mau bantu saya menghitung nilai tersebut saya persilahkan! hitunglah sendiri dan anda akan tercengang dengan nilainya

lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana.

bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi nakal, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.

2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.


Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA? EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina

3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia. hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.

letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu maka bumi pasti kiamat. karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah mengkancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali.

4. Negara ini punya Luatan terluas di dunia. dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.

Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.

5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia. dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan mereka-mereka. sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. jalan lainya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.


6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur. karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.

Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya. dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui di negara ini.

Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?

untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH.

Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan indonesia saat ini silahkan disimak.

Judulnya Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, “Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?” “Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi,” kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, “Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang”.

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.

Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, “Lalu daerah apakah itu Tuhan?” “O, itu,” kata Tuhan, “itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni.”

Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, “Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? “

Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, “Wait, until you see the idiots I put in the government.” (tunggu sampai Saya menaruh ‘idiot2′ di pemerintahannya)

Dan untuk rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65 tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.

“Indonesia tanah air beta,

disana tempat lahir beta,

dibuai dibesarkan bunda,

Tempat berlindung di hari Tua…

HIngga nanti menutup mata”

HIDUPLAH INDONESIA RAYA……!!!!!!

Memperingati HUT RI ke 65 Tahun

17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2010

MERDEKA….???

sumber:http://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/08/24/the-richest-nation-in-the-world/

Al Qur'an - Pelajarilah!

كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلا يَكُنْ فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ

Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

1. Al Qur'an diturunkan untuk kita umat Islam
Jadi, kitab suci ini, jelas diturunkan untu kita sebagai muslim dan yang mengaku muslim. Bukankah ini sebagai suatu kehormatan bagi sebaik-baiknya makhluk. Sudah dijadikan makhluk yang sempurna, masih pula diberikan hidayah sehingga ridlo sebagai Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rosululloh Sholallohu 'Alayhi Wasallam sebagai Nabi, masih diberikan kitab yang menjadi rujukan dalam menjalankan tugasnya sebagai kholifah dimuka bumi ini.

2. Jadikanlah hati dan dada mu luas.
Kalau orang jawa, nyegoro. Hatinya dibuat luas bagai samudra, agar mudah menerima kebaikan kebaikan dari Al Qur'an. Mempercayai cerita yang ada didalamnya, menjauhi larangannya dan menta'ati semu perintahnya.Jadi luaskanlah hati kita, dan terimalah kebaikan yang ada dalam Al Qur'an. Belajarlah untuk membacanya dengan baik, fahami isinya dan jadikanlah Al Qur'an sebagai tuntunan hidup, pedoman hidup.

3. Al Qur'an sebagai manual untuk amar makruh nahi munkar.
Mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah salah satu tugas kholifah di dunia ini. Dan jelas Allah berfirman bahwasanya, Al Qur'an sebagai pedoman dalam tugas tersebut diatas.

4. Al Qur'an sebagai alat kita untuk belajar dan mengambil pembelajaran darinya.Karena itu jangan malu kalau kita ingin mulai belajar. Rosululloh sendiri, mulai belajar dari Jibril ketika beliau berumur 40 tahunan. Kenapa kita jadi malu untuk mulai belajar, mulai dari belajar membacanya. Jangan merasa rendah kalau kita baru mulai belajar membaca Qur'an dari Iqro. Bukankah Rosululloh pernah bersabda:
"khoyrukum man ta'alamal Qur'an wa "alamahu"
Sebaik-baiknya kamu adalah yang belajar dan mengajarkan Al Qur'an

Semoga kita termasuk sebaik baiknya hamba Allah, karena kita adalah sebaik baiknya makhluk ciptaanNYA.

Semoga
Marbot
2 Oktober 2010

Jumat, 01 Oktober 2010

Utang- Antara Butuh dan Hobby

Bicara yang satu ini, biar habis tinta sebanyak sumur, tak akan selesai dibahas dari sejak pertama kali terjadi utang dalam sejarah manusia (entah kapan, mungkin sama tuanya dengan sejarah prostitusi).
Jangan salah sangka, penyakit utang ini tidak hanya menjangkiti orang susah, fakir,
miskin saja yang terjangkiti virus ini.
Orang kaya pun, tidak bisa menghindar dari penyakit satu ini. Bahkan kalau ada statistik utang, jangan jangan orang kaya lebih banyak terjangkit dari pada orang miskin. Bahkan semakin kaya, penyakit utangnya juga semakin parah. Yang jelas jumlah orang kaya, jelas jumlah utangnya jauh lebih banyak, dan jumlah utang yang "dikemplang" juga lebih besar daripada jumlah pengemplang orang miskin.

Asal tahu saja, negara kaya seperti Amerika utangnya mencapai US$ 13 triliun atau sekitar Rp 119,6 ribu triliun. Bandingkan dengan Indonesia per Juli 2010 utangnya sudah mencapai Rp 1.627 triliun...bukan main, tidak bisa kita bayangkan digit dibelakangnya.

Orang Indonesia sangat unik, sebab banyak orang ber utang bukan karena ada kebutuhan seperti untuk makan, biaya sekolah, memperbaiki rumah yang merupakan kebutuhan primer. Tapi banyak yang berutang karena hanya memenuhi nafsu belanjanya saja. Hanya karena melihat produk mutakhir dari sebuah handphone, orang berani utang. Padahal hanfphone yang dimilikinya sekarang masih berfungsi dengan baik, bahkan banyak feature yang ada belum sepenuhnya dipergunakan. Bahkan karena gengsi, orang berani utang hanya untuk memiliki Blackberry agar jangan sampai dianggap ketinggalan mode.Alasan untuk pembenaran utangnya bisa dibuat-buat, misalnya mudah dihubungi, bisa cepat membaca e-mail, padahal pemiliknya mahasiswa atau pelajar, yang belum membutuhkan feature tersebut dengan sangat mendesak. Padahal untuk membayar uang kuliah semester depan, dan beli buku untuk kuliah belum tersedia dananya. Tapi virus utang sudah menjangkiti seluruh urat sarafnya. Sudah tidak mikir lagi bagaimana membayarnya.
Tidak heran produsen handphone asing berlomba-lomba menanamkan modalnya di Indonesia. Sebab pengguna handphone di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu.

Saking hobynya utang, belum lunas utang yang satu, sudah berani utang lagi untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Kalau bisa utang yang terdahulu agak ngemplang sedikit, agar bisa mulai mengutang lagi. Sungguh rusah syaraf orang yang sudah terjangkiti virus utang ini.
Hidupnya makin tidak tenang, sering berbohong, ingkar janji dan menghinadar bertemu dengan pemberi utang.
Dari segi pemberi utang, kadang kelakuan penghoby utang ini sangat menyakitkan hati. Selain sering berbohong dan ingkar janji, gaya hidup hobyiist utang ini berlebihan. Dan seringkali melebihi gaya hidupnya pemberi utang. Benar=benar menyakitkan, jika peng-utang ini memakai barang mahal, dimana si pemberi utang saja, mikir berkali-kali untuk membeli barang yang dimiliki si hobyist utang.
Pantas saja peng utang ini hidup tidak tenang, selain dikejar tagihan, hidupnya tidak berokah, menyakitkan hati orang lain dan dilaknat Allah SWT, seperti hadits dibawah ini:

Diriwayatkan dari Abi Hurairoh r.a. bahwa Nabi Sholallohu 'alayhi wasallam bersabda :" Siapa yang mengambil/meminjam harta orang lain, dengan niat mengembalikannya, maka Allah akan melunasinya atas namanya, dan siapa yang mengambil/meminjam harta orang lain dengan niat membinasakannya, maka Allah akan membinasakannya"
(Al Bukhori no.2387)


Bahkan dalam hadits riwayat lainnya, Allah akan menolong peng-utang yang menyegerakan dalam membayar utangnya.
Sebab ada peng-utang ini, yang punya sifat untuk menunda membayar utangnya, begitu dia menerima rejeki. Yang didahulukannya adalah membelanjakan rejeki itu untuk hal lain. Benar benar virus yang merusak adab seorang mukmin.
Seperti hadits dibawah ini:

Diriwayatkan dari Abi Hurairoh r.a, bahwasanya Rosululloh Sholallohu 'Alayhi Wasallam bersabda:" Penundaan (mengulur-ulur) pembayaran utang oleh orang yang mampu melunasinya adalah Zalim.....dst
(hadits Muslim no.2287)


Mudah-mudahan kita terhindar dari virus yang merusak adab seorang mukminin.

Semoga..

Marbot
1 Oktober 2010

Utang Piutang

Suatu hari ada tamu asal Jawa Tengah. Di tengah-tengah obrolan, sang tamu memberikan sebuah tips agar mudah mendapat pinjaman uang untuk modal usaha.

“Jadi caranya begini, kamu harus mencari kepercayaan orang terdahulu. Mula-mula, kamu coba pinjam uang, dan simpan uang tersebut hingga tiba waktu untuk mengembalikannya. Setelah itu, serahkanlah uang tersebut pada si empunya. Lakukanlah hal demikian hingga beberapa kali. Dengan trik tersebut, kamu telah membangun stigma baik dirimu terhadapnya,” ujar si tamu. “Hasilnya, ketika suatu hari kamu benar-benar butuh uang untuk modal usaha, maka dengan lapang dada ia akan meminjamimu modal, tanpa banyak tanya. Dan itu terjadi, karena kamu telah mampu membangun kepercayaan kepadanya.”

Bila kita perhatikan, realitas gaya hidup masyarakat saat ini, tidak sedikit dari mereka yang menjadikan utang bagian dari hidup mereka. Parahnya lagi, para pemodal sepertinya memanfaatkan situasi ini. Sekedar untuk memberikan contoh kecil, coba kita perhatikan brosur-brosur, iklan-iklan di media massa yang memasarkan produknya dengan sistem kredit. Cukup membayar uang yang tidak terlalu besar, mereka bisa membawa barang yang diinginkan, sepeda motor, misalnya. Kemudian, untuk pembayaran selanjutnya, akan dicicil setiap bulan dengan besar dana yang telah ditentukan. Gayung bersambut, tidak sedikit dari masyarakat kita yang tertarik dengan tawaran ini. Maka, jadilah mereka memiliki utang yang dibalut dengan nama kredit.

Pada dasarnya utang-piutang bukanlah sesuatu yang diharamkan dalam Islam. Namun, bukan berarti umat Islam diperkenankan untuk membudayakannya hal ini dalam konsep kehidupan mereka. Rasulullah sendiri, seringkali berlindung dalam do’anya agar supaya dihindarkan dari utang. Ini menunjukkan, kalau beliau sejatinya tidak berkenan dililit utang.

Simaklah hadits dari Urwah berikut ini, bahwa ‘Aisyah ra. memberitahunya bahwa Rasulullah saw. selalu berdo’a dalam shalatnya: ”Ya Allah, aku berlindung padamu dari dosa dan utang”. Lalu ada orang yang berkata kepada beliau,”berapa sering engkau wahai Rasulullah berdo’a berlindung (kepada Allah) dari utang?” beliau menjawab,”sesungguhnya seseorang itu jika berutang, dia berbicara lalu berdusta, dia berjanji lalu mengingkari.” (HR. Bukhari)

Lihatlah Rasulullah, betapa beliau sangat mewaspada diri terhadap utang, sekalipun ia (utang) termasuk perkara yang dihalalkan. Kenapa demikian? Karena memang utang itu bisa membuat seseorang gelisah, tidak tenang dalam menjalani kehidupan.

Ketika datang malam, si pengutang akan senantiasa memikirkan beban utang yang melilitnya, sehingga membuat dirinya tidak nyaman untuk istirahat. Belum lagi kalau sudah jatuh tempo, dan di kantong, sepeser uang pun tidak ada, kecemasannya akan semakin meninggi.

Ketika malam berganti siang, “volume” cemasnya akan tambah meningkat, sebab ia khawatir, kalau-kalau yang meminjaminya uang datang ke rumah, dan menagih utang. Karena itu, sebisa mungkin ia akan menghindari untuk bertatap muka dengan si pemodal.

Adakah orang yang merasa tenang/tentram kehidupannya dengan kondisi demikian ini? Tentu tidak akan ia dapati. Penjelasan ini, sejalan dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat, “Hammun billaili wa madzallatun binnahaari” (utang itu membuat sedih di malam hari dan hina di siang hari).

Selain kondisi demikian ini, utang sangat memicu seseorang untuk berbuat dusta dan mengingkari janji, sebagaimana yang tercantum dalam hadits di atas (sesungguhnya seseorang itu jika berutang, dia berbicara lalu berdusta, dia berjanji lalu mengingkari). Padahal, sebagaimana yang telah diketahui bahwa dua perkara ini termasuk tiga dari ciri-ciri orang munafik. Rasulullah bersabda, “Ciri-ciri orang munafik itu ada tiga, apa bila dia berbicara berdusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanah, dia bekhianat.” (Al-Hadits).

Selanjutnya, resiko buruk bagi orang yang berutang yang tidak bisa melunasi utang-utangnya hingga ia meninggal, adalah ia terhalang untuk memasuki surga, sekalipun ia mati dalam keadaan syahid. Sabda Rasulullah, “Semua dosa itu diampuni bagi orang yang mati syahid kecuali utang.” Dalam riwayat lain, “Mati di jalan Allah itu menebus segala sesuatu (dosa-dosa) selain utang.” (HR. Muslim).

Demikianlah di antara dampak-dampak buruk yang bisa menimpa kita di kemudian hari, apa bila kita memiliki beban utang pada orang lain. Tidak hanya wibawa kita di dunia yang bisa runtuh, nasib kita di akhirat, pun tergantung padanya.

Melihat begitu besarnya resiko utang, seyogyanya kita menghindarinya. Jangan sampai, karena hanya untuk memenuhi hawa nafsu yang menginginkan ini dan itu, ia (hawa nafsu) senantiasa kita turutkan, sekalipun dengan jalur utang. Akan tetapi, sekiranya kita dalam kondisi genting, dan seluruh alternatif tidak mampu mengeluarkan kita dari permasalahan tersebut, kecuali dengan berutang, maka, apa boleh buat, kita pun harus pinjam uang. Dan untuk mencegah hal-hal buruk yang telah dipaparkan di atas, berikut adalah etika-etika dalam berutang:

1. Menghindari Utang Sebisa Mungkin

Bagaimana pun besar manfaat utang, tetaplah ia berposisi sebagai beban kehidupan, yang secara langsung akan mengganggu ketenangan hidup kita, ataupun keluarga kita. Mencari solusi lain sebelum berutang, tentulah perkara yang jauh lebih bijak.

Dan termasuk dari gaya hidup yang kurang dibenarkan, kalau ada seseorang (muslim) mencari kenikmatan, kemewahan hidup dengan cara berutang, sebagaimana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini.

2. Berniat Untuk Melunasi

“Setiap perkara itu tergantung pada niatnya”. Demikianlah penjelasan Rasulullah dalam sebuah riwayat yang menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga/meluruskan niat setiap kali melakukan kegiatan/aktivitas. Begitu pula dalam hal berutang. Berniat untuk melunasnya dengan sungguh-sungguh, merupakan suatu keharusan bagi siapa yang hendak berutang. Dan termasuk orang yang berkhianatlah, apa bila ada seseorang yang meminjam uang, tapi dalam lubuk hatinya sudah tertancap niat untuk tidak mengembalikan uang tersebut.

Selain itu, niat untuk membayar utang, juga akan mengundang keterlibatan Allah dalam melunasi utang tersebut. Begitu pula sebaliknya, apa bila ada yang berazam untuk tidak melunasi utang tersebut, maka ancaman Allah akan kebinasaan bagi dirinya.

Dari Abi Hurairah. Dari Nabi Shollallahu ’alaihi wasaallama bersabda, ”Barangsiapa mengambil (berutang) orang sedang dia berniat untuk melunasinya, niscaya Allah akan (membantu) melunasi bagi pihaknya. Dan barangsiapa mengambilnya (mengutangnya) dengan niat merusaknya (mengemplangnya), niscaya Allah akan membinasakannya.” (HR. Al-Bukhari)

3. Mencatat Utang Piutang

Tidak dipungkiri, kebanyakan orang yang lalai membayar utang, karena dilandasi dasar lupa. Untuk mencegah hal tersebut, maka proses catat-mencatat utang-piutang sangat dianjurkan. Dan ini sesuai dengan apa yang dituntunkan dalam Al-Quran, surat Al-Baqoroh, 282, yang membahas secara terperinci tentang utang-piutang.

4. Hadirnya Dua Saksi

Untuk mempertegas akan kebenaran transaksi utang-piutang antardua orang atau lebih, selain menggunakan proses catat-mencatat antar yang meminjam dan yang meminjami, akan lebih baik bagi mereka apabila menghadirkan dua saksi yang menjadi saksi akan keabsahan transaksi antar mereka. Ini pun masih merupakan petunjuk Al-Quran yang ada di surat dan ayat yang sama dengan etika nomor 4.

5. Melunasi Tepat pada Waktu

Biasanya, di dalam kesepakatan utang-piutang terdapat perjanjian, kapan utang tersebut akan dilunasi. Membayar utang tepat pada waktu (akan lebih baik sebelum jatuh tempo) merupakan suatu keharusan. Seseorang harus berusaha sekuat tenaga untuk menyiapkan dana tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dengan demikian, berarti kita telah berkomitmen dengan apa yang telah disepakati. Jangan sampai kita mengecewakan orang yang telah meringankan urusan kita dengan meminjamkan uangnya, tapi kita balas dengan pengingkaran janji. Lebih-lebih, kalau penangguhan tersebut, sengaja kita rencanakan. Sungguh hal ini termasuk kedzaliman yang nyata terhadap diri sendiri, ataupun orang lain.

Rasulullah bersabda, ”Penangguhan orang kaya (dalam pembayaran utangnya) itu adalah kedzaliman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Melunasi Utang Sebelum Harta Warisan Dibagi

Di antara kewajiban ahli waris (orang yang berhak mendapat harta warisan dari saudaranya yang meninggal) terhadap harta yang ditinggalkan adalah melunasi utang si mayit, sebelum dibagi-bagikan kepada ahli waris. Demikianlah ketentuan dari syariat Islam. Sekiranya harta tersebut ternyata kurang, maka masing-masing pihak (terutama keluarga) berkewajiban untuk melunasinya.

7. Menyedekahkan Utang Atas Nama Pemilik Piutang

Tidak menutup kemungkinan, dalam membayar utang, kita kehilangan jejak orang yang telah memberi kita utang. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misal pindah alamat ataupun meninggal dunia. Bila ahli warisnya masih ada dan kita mengetahui keberadaan mereka, maka kewajiban kita menyerahkan uang pinjaman tersebut kepada mereka (ahli waris). Akan tetapi, apa bila kita benar-benar tidak mengetahui keberadaan mereka, maka kita menyerahkan uang tersebut untuk fi sabii lillah atau kita sedekahkan atas namanya.

A-Hasan berkata, ”Jika seseorang meninggal sedang ia mempunyai piutang dan ahli warisnya tidak diketahui, maka hendaknya piutang tersebut dijadikan fi sabilillah. Jika ia seorang muslim dan tidak diketahui ahli warisnya, maka hendaknya piutang itu disedekahkan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah).

Demikianlah adab-adab dalam berutang yang harus kita laksanakan, sekiranya kita memang harus terpaksa mengutang untuk suatu kepentingan. Kita berdoa kepada Allah, mudah-mudahan Ia (Allah) menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang terbebas dari utang, sebagaimana yang senantiasa beliau (Rasulullah) ucapkan setiap kali selesai shalat, sehingga, kegundahan hati karena merasa dikejar-kejar penagih utang, bisa diterelakkan. ”Allahumma innie a’udzubika minal maktsami wal maghrami.” (Ya Allah, aku berlindung padamu dari dosa dan utang). (HR. Bukhari) . Wallahu ’alam bisshowaab.

sumber:http://ariefhikmah.com/muamalah/banyak-utang-bikin-hidup-tidak-tenang/

Utang Piutang

Suatu hari ada tamu asal Jawa Tengah. Di tengah-tengah obrolan, sang tamu memberikan sebuah tips agar mudah mendapat pinjaman uang untuk modal usaha.

“Jadi caranya begini, kamu harus mencari kepercayaan orang terdahulu. Mula-mula, kamu coba pinjam uang, dan simpan uang tersebut hingga tiba waktu untuk mengembalikannya. Setelah itu, serahkanlah uang tersebut pada si empunya. Lakukanlah hal demikian hingga beberapa kali. Dengan trik tersebut, kamu telah membangun stigma baik dirimu terhadapnya,” ujar si tamu. “Hasilnya, ketika suatu hari kamu benar-benar butuh uang untuk modal usaha, maka dengan lapang dada ia akan meminjamimu modal, tanpa banyak tanya. Dan itu terjadi, karena kamu telah mampu membangun kepercayaan kepadanya.”

Bila kita perhatikan, realitas gaya hidup masyarakat saat ini, tidak sedikit dari mereka yang menjadikan utang bagian dari hidup mereka. Parahnya lagi, para pemodal sepertinya memanfaatkan situasi ini. Sekedar untuk memberikan contoh kecil, coba kita perhatikan brosur-brosur, iklan-iklan di media massa yang memasarkan produknya dengan sistem kredit. Cukup membayar uang yang tidak terlalu besar, mereka bisa membawa barang yang diinginkan, sepeda motor, misalnya. Kemudian, untuk pembayaran selanjutnya, akan dicicil setiap bulan dengan besar dana yang telah ditentukan. Gayung bersambut, tidak sedikit dari masyarakat kita yang tertarik dengan tawaran ini. Maka, jadilah mereka memiliki utang yang dibalut dengan nama kredit.

Pada dasarnya utang-piutang bukanlah sesuatu yang diharamkan dalam Islam. Namun, bukan berarti umat Islam diperkenankan untuk membudayakannya hal ini dalam konsep kehidupan mereka. Rasulullah sendiri, seringkali berlindung dalam do’anya agar supaya dihindarkan dari utang. Ini menunjukkan, kalau beliau sejatinya tidak berkenan dililit utang.

Simaklah hadits dari Urwah berikut ini, bahwa ‘Aisyah ra. memberitahunya bahwa Rasulullah saw. selalu berdo’a dalam shalatnya: ”Ya Allah, aku berlindung padamu dari dosa dan utang”. Lalu ada orang yang berkata kepada beliau,”berapa sering engkau wahai Rasulullah berdo’a berlindung (kepada Allah) dari utang?” beliau menjawab,”sesungguhnya seseorang itu jika berutang, dia berbicara lalu berdusta, dia berjanji lalu mengingkari.” (HR. Bukhari)

Lihatlah Rasulullah, betapa beliau sangat mewaspada diri terhadap utang, sekalipun ia (utang) termasuk perkara yang dihalalkan. Kenapa demikian? Karena memang utang itu bisa membuat seseorang gelisah, tidak tenang dalam menjalani kehidupan.

Ketika datang malam, si pengutang akan senantiasa memikirkan beban utang yang melilitnya, sehingga membuat dirinya tidak nyaman untuk istirahat. Belum lagi kalau sudah jatuh tempo, dan di kantong, sepeser uang pun tidak ada, kecemasannya akan semakin meninggi.

Ketika malam berganti siang, “volume” cemasnya akan tambah meningkat, sebab ia khawatir, kalau-kalau yang meminjaminya uang datang ke rumah, dan menagih utang. Karena itu, sebisa mungkin ia akan menghindari untuk bertatap muka dengan si pemodal.

Adakah orang yang merasa tenang/tentram kehidupannya dengan kondisi demikian ini? Tentu tidak akan ia dapati. Penjelasan ini, sejalan dengan sabda Rasulullah dalam sebuah riwayat, “Hammun billaili wa madzallatun binnahaari” (utang itu membuat sedih di malam hari dan hina di siang hari).

Selain kondisi demikian ini, utang sangat memicu seseorang untuk berbuat dusta dan mengingkari janji, sebagaimana yang tercantum dalam hadits di atas (sesungguhnya seseorang itu jika berutang, dia berbicara lalu berdusta, dia berjanji lalu mengingkari). Padahal, sebagaimana yang telah diketahui bahwa dua perkara ini termasuk tiga dari ciri-ciri orang munafik. Rasulullah bersabda, “Ciri-ciri orang munafik itu ada tiga, apa bila dia berbicara berdusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanah, dia bekhianat.” (Al-Hadits).

Selanjutnya, resiko buruk bagi orang yang berutang yang tidak bisa melunasi utang-utangnya hingga ia meninggal, adalah ia terhalang untuk memasuki surga, sekalipun ia mati dalam keadaan syahid. Sabda Rasulullah, “Semua dosa itu diampuni bagi orang yang mati syahid kecuali utang.” Dalam riwayat lain, “Mati di jalan Allah itu menebus segala sesuatu (dosa-dosa) selain utang.” (HR. Muslim).

Demikianlah di antara dampak-dampak buruk yang bisa menimpa kita di kemudian hari, apa bila kita memiliki beban utang pada orang lain. Tidak hanya wibawa kita di dunia yang bisa runtuh, nasib kita di akhirat, pun tergantung padanya.

Melihat begitu besarnya resiko utang, seyogyanya kita menghindarinya. Jangan sampai, karena hanya untuk memenuhi hawa nafsu yang menginginkan ini dan itu, ia (hawa nafsu) senantiasa kita turutkan, sekalipun dengan jalur utang. Akan tetapi, sekiranya kita dalam kondisi genting, dan seluruh alternatif tidak mampu mengeluarkan kita dari permasalahan tersebut, kecuali dengan berutang, maka, apa boleh buat, kita pun harus pinjam uang. Dan untuk mencegah hal-hal buruk yang telah dipaparkan di atas, berikut adalah etika-etika dalam berutang:

1. Menghindari Utang Sebisa Mungkin

Bagaimana pun besar manfaat utang, tetaplah ia berposisi sebagai beban kehidupan, yang secara langsung akan mengganggu ketenangan hidup kita, ataupun keluarga kita. Mencari solusi lain sebelum berutang, tentulah perkara yang jauh lebih bijak.

Dan termasuk dari gaya hidup yang kurang dibenarkan, kalau ada seseorang (muslim) mencari kenikmatan, kemewahan hidup dengan cara berutang, sebagaimana yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini.

2. Berniat Untuk Melunasi

“Setiap perkara itu tergantung pada niatnya”. Demikianlah penjelasan Rasulullah dalam sebuah riwayat yang menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga/meluruskan niat setiap kali melakukan kegiatan/aktivitas. Begitu pula dalam hal berutang. Berniat untuk melunasnya dengan sungguh-sungguh, merupakan suatu keharusan bagi siapa yang hendak berutang. Dan termasuk orang yang berkhianatlah, apa bila ada seseorang yang meminjam uang, tapi dalam lubuk hatinya sudah tertancap niat untuk tidak mengembalikan uang tersebut.

Selain itu, niat untuk membayar utang, juga akan mengundang keterlibatan Allah dalam melunasi utang tersebut. Begitu pula sebaliknya, apa bila ada yang berazam untuk tidak melunasi utang tersebut, maka ancaman Allah akan kebinasaan bagi dirinya.

Dari Abi Hurairah. Dari Nabi Shollallahu ’alaihi wasaallama bersabda, ”Barangsiapa mengambil (berutang) orang sedang dia berniat untuk melunasinya, niscaya Allah akan (membantu) melunasi bagi pihaknya. Dan barangsiapa mengambilnya (mengutangnya) dengan niat merusaknya (mengemplangnya), niscaya Allah akan membinasakannya.” (HR. Al-Bukhari)

3. Mencatat Utang Piutang

Tidak dipungkiri, kebanyakan orang yang lalai membayar utang, karena dilandasi dasar lupa. Untuk mencegah hal tersebut, maka proses catat-mencatat utang-piutang sangat dianjurkan. Dan ini sesuai dengan apa yang dituntunkan dalam Al-Quran, surat Al-Baqoroh, 282, yang membahas secara terperinci tentang utang-piutang.

4. Hadirnya Dua Saksi

Untuk mempertegas akan kebenaran transaksi utang-piutang antardua orang atau lebih, selain menggunakan proses catat-mencatat antar yang meminjam dan yang meminjami, akan lebih baik bagi mereka apabila menghadirkan dua saksi yang menjadi saksi akan keabsahan transaksi antar mereka. Ini pun masih merupakan petunjuk Al-Quran yang ada di surat dan ayat yang sama dengan etika nomor 4.

5. Melunasi Tepat pada Waktu

Biasanya, di dalam kesepakatan utang-piutang terdapat perjanjian, kapan utang tersebut akan dilunasi. Membayar utang tepat pada waktu (akan lebih baik sebelum jatuh tempo) merupakan suatu keharusan. Seseorang harus berusaha sekuat tenaga untuk menyiapkan dana tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dengan demikian, berarti kita telah berkomitmen dengan apa yang telah disepakati. Jangan sampai kita mengecewakan orang yang telah meringankan urusan kita dengan meminjamkan uangnya, tapi kita balas dengan pengingkaran janji. Lebih-lebih, kalau penangguhan tersebut, sengaja kita rencanakan. Sungguh hal ini termasuk kedzaliman yang nyata terhadap diri sendiri, ataupun orang lain.

Rasulullah bersabda, ”Penangguhan orang kaya (dalam pembayaran utangnya) itu adalah kedzaliman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Melunasi Utang Sebelum Harta Warisan Dibagi

Di antara kewajiban ahli waris (orang yang berhak mendapat harta warisan dari saudaranya yang meninggal) terhadap harta yang ditinggalkan adalah melunasi utang si mayit, sebelum dibagi-bagikan kepada ahli waris. Demikianlah ketentuan dari syariat Islam. Sekiranya harta tersebut ternyata kurang, maka masing-masing pihak (terutama keluarga) berkewajiban untuk melunasinya.

7. Menyedekahkan Utang Atas Nama Pemilik Piutang

Tidak menutup kemungkinan, dalam membayar utang, kita kehilangan jejak orang yang telah memberi kita utang. Hal ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misal pindah alamat ataupun meninggal dunia. Bila ahli warisnya masih ada dan kita mengetahui keberadaan mereka, maka kewajiban kita menyerahkan uang pinjaman tersebut kepada mereka (ahli waris). Akan tetapi, apa bila kita benar-benar tidak mengetahui keberadaan mereka, maka kita menyerahkan uang tersebut untuk fi sabii lillah atau kita sedekahkan atas namanya.

A-Hasan berkata, ”Jika seseorang meninggal sedang ia mempunyai piutang dan ahli warisnya tidak diketahui, maka hendaknya piutang tersebut dijadikan fi sabilillah. Jika ia seorang muslim dan tidak diketahui ahli warisnya, maka hendaknya piutang itu disedekahkan.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah).

Demikianlah adab-adab dalam berutang yang harus kita laksanakan, sekiranya kita memang harus terpaksa mengutang untuk suatu kepentingan. Kita berdoa kepada Allah, mudah-mudahan Ia (Allah) menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang terbebas dari utang, sebagaimana yang senantiasa beliau (Rasulullah) ucapkan setiap kali selesai shalat, sehingga, kegundahan hati karena merasa dikejar-kejar penagih utang, bisa diterelakkan. ”Allahumma innie a’udzubika minal maktsami wal maghrami.” (Ya Allah, aku berlindung padamu dari dosa dan utang). (HR. Bukhari) . Wallahu ’alam bisshowaab.

sumber:http://ariefhikmah.com/muamalah/banyak-utang-bikin-hidup-tidak-tenang/

Kamis, 30 September 2010

Ilir - Ilir

Tembang ini sering dianggap sebagai tembang dolanan atau lagu yang dinyanyikan saat bermain-main oleh anak-anak pada saat terang bulan. Bahkan di daerah Jogja dan sekitarnya tembang ini dinyanyikan pada saat bermain Nini Thowok, atau Jalangkungan.

Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya tembang ini bukan sekedar tembang dolanan biasa. Ada makna mendalam terkandung dalam tembang sederhana ini. Sekalipun demikian tidak ada yang tahu pasti siapa yang menciptakan tembang ini. Karena tembang ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Ada yang berpendapat penciptanya adalah salah seorang dari Wali Sanga atau Sembilan Wali yang terkenal sebagai para penyebar Islam di tanah Jawa. Dari kesembilan waliyullah itu ada dua orang yang disebut-sebut sebagai penciptanya yaitu Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga.

Pendapat itu bisa dimengerti, dilihat dari kedekatan Sunan Kalijaga dengan budaya Jawa dan fakta bahwa beliaulah pencipta beberapa kesenian Jawa yang digunakan sebagai alat syiar agama Islam, maka bisa dianggap bahwa Sunan Kalijagalah yang merupakan pencipta tembang ini.

Berikut ini adalah penjabaran dari makna yang terkandung dari tembang Ilir-ilir itu, baik berupa makna harfiah atau terjemahan langsungnya dalam bahasa Indonesia (BI), maupun makna sesungguhnya (MS) yang tersirat di dalamnya.

Ilir-ilir

Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
(BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi
(MS) Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak. Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen, demikian pula rakyat di Jawa saat itu (setelah kejatuhan Majapahit) telah siap menerima petunjuk dan ajaran Islam dari para wali.

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
(BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
(MS) Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
(BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.
(MS) Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu.

Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
(BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.
(MS) Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet.

Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.

Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
(BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
(BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
(MS) Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut 'paseban' yaitu tempat menghadap raja. Di sini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Mumpung gedhe rembulane, mumpun jembar kalangane
(BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
(MS) Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.

Ya suraka, surak hiya
(BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
(MS) Disaatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragama-nya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu, yang sampai saat ini pun masih tetap terasa relevansinya.

Ditulis Oleh Bambang Kuncoro

sumber:http://citizennews.suaramerdeka.com/index.php?option=com_content&task=view&id=395&Itemid=65

Rabu, 29 September 2010

Piala Budi Pekerti

Setiap produk barang atau jasa adalah suatu hasil dari suatu proses, yang bisa jadi makan waktu panjang dan banyak ditempa dengan proses keras dan berat. Seperti halnya sebuah Piala atau Trophy atau[un Medali.
Piala saja contohnya, sebelum diusung usung diatas kepala dan diarak keliling lapangan oleh sang juara, harus menempuh proses pemanasan, peleburan dan bahkan pemukulan berkali kali dan selanjutnya masih disikat, dipoles samapai kinclong. barulah menjadi suatu Piala yang layak dipertontonkan dan diperebutkan para calon juara.

Begitu pula kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan, merupakan sempurna sempurnanya ciptaan Allah SWT seperti ayat dibawah ini:

'Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan(amal sholih), maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus putusnya"

(s. At-Tin ayat 4;5;6)

Begitulah manusia diciptakan dengan postur yang baik, sempurna, hardware maupun softwarenya. Anggota tubuh, tangan, kaki, penglihatan. penciuman, perasaan. Sungguh luar biasa satu ciptaan Allah ini.
Bahkan sampai saat ini. detik inipun, masih berkembang terus kemampuan manusianya. Dari sudut hardware, rekor lari 100 meter masih terus berkembang semakin cepat, walaupun dengan selilsih sepersekian detik, lompat galah, lompat jauh, berenang, lempar lembing dan seterusnya. Jadi masih bisa terus semakin cepat, semakin jauh dan semakin tinggi. Apalagi softwarenya, semakin banyak temuan manusia, yang begitu mencengangkan, dibidang ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi ras manusia sampai kepada ilmu yang juga bisa menghancurkan ras manusia dalam hitungan detik.
Akan tetapi kita sebagai orang beriman, harus waspada, sebab pada ayat selanjutnya Allah mengancam, akan menyeret manusia yang begitu sempurna kejadiannya kedalam jurang neraka, seburuk-buruknya dan sehina-hinanya tempat. Sehingga akan dihinakan dan dijadikan sejelek jeleknya mahluk, jika mereka kufur dan menentang kepada Allah,dan tidak mau beribadah padaNYA seperti dalam surat Al-Bayyinah ayat 5,6 dan 7:

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlash menta'atiNYA, semata-mata karena(menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, dan demikianlah itu agama yang lurus (benar)
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan ahli kitab dan orang orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahanam; mereka kekal selama-lamanya. Mereka adalah seburuk-buruknya mahluk"

Bayangkan, dari ciptaan yang begitu sempurna, hanya karena tidak beribadah padaNYA, dengan menjalankan ibadah jasmani yang paling mulia, yaitu sholat, dan ibadah yang yang bermanfaat bagi fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya, yakni zakat, maka Allah mengganjar dengan hukuman yang luar biasa, neraka jahanam selama-lamanya.
Semua itu akan dikecualikan, jika manusia mau berbuat baik, beramal sholih, perilaku yang mulia, budi pekerti yang santun, kasih sayang dengan sesamanya.

Nah, yang mau kita telaah disini adalah budi pekerti yang baik. Sifat baik itu adalah hasil proses suatu pendidikan yang terus menerus dari sejak lahir hingga akhir masanya. Lingkungan banyak berperan dalam pembentukan budi pekerti, pendidikan, keluarga dan agama sangat berpengaruh.

Sebagai muslim, tentunya pegangan kita adalah kitabullah Al Qur'an dan sunnah Rosulullah sholallahu 'alayhi wa sallam.
Budi pekerti kita adalam tempaan dari pendidikan, keluarga dan yang utama adalah pemahaman kita kepada dua pegangan seorang muslim.
Jika budi pekerti kita belum dianggap baik, maka sudah dipastikan belum sepenuhnya kita memahami dan menjalankan tuntunan dasar seorang muslim.
Biarpun seorang Kyai dengan sorban sebesar ban vespa dan jidat hitam seperti pantat panci, jika budi pekertinya buruk, sudah dipastikan dia belum bisa memahami dan menjalankan kesehariannya berdasrkan Al Qur'an dan sunah RosulNYA. Dia harus lebih banyak belajar, merenung dan mengambil hikmah dari tuntunan utama tersebut.

Itu yang banyak terjadi sekarang, ulama menguasai ilmu agama, tapi tidak berhasil mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil 'alamiin. Sebab dakwahnya tidak ikhlash,tidak mukhlish, murni untuk meluhurkan kalimatullah. Dahwah menjadi profesi, materi dakwah dibungkus selayaknya entertainment, memang menghibur, tapi sudah kehilangan maknanya, kehilangan sari patinya. Umat tidak mendapatkan apa-apa, kecuali hiburan semata, yang akan dilupakan setelah mereka beranjak dari majelis tersebut. Bercampur lagi dengan kemaksiatan sehari-hari.

Budi pekerti atau amal sholih adalah satu kesatuan dengan sebutan orang-orang yang beriman. Barulah kemudian dia bisa disebut sebagai "khoyrul bariyyah", mahluk yang mulia, yang layak dimasukkan kedalam surga..jannatun na'im...

marbot
29 september 2010

Do'a Iftitah

Kalau ada yang bertanya seberapa sering anda membaca doa iftitah? Jawabannya tentu bermacam – macam, tergantung seberapa sering seseorang melakukan sholat. Kalau hanya sholat wajib thok - thil, nggak ditambah dengan yang lain, berarti ya cuma 5 kali dalam sehari - semalam. Berbeda jika seseorang sering melakukan sholat – sholat sunnah, jawabnya tentu lebih dari 5 kali, bisa 6, 11, 17, dst.



Doa iftitah mana yang sering anda baca? Saya menebak jawaban pertanyaan ini pasti agak seragam. Kebanyakan adalah doa iftitah yang pendek, mudah dihafal dan mencukupi; ..allaahu akbar kabiiraa, wa subhaanallaahi bukrotan wa ashiilaa… Saya pikir, jarang yang mempraktekkan yang panjang – panjang, apalagi susah dihapal, lagi membingungkan. Yang pendek aja ada, ngapain cari susah. Agama kan mudah. Yak, tul.



Saya punya pengalaman menarik mengenai doa iftitah ini. Bagi saya doa iftitah mana saja yang anda baca bukan masalah. Soalnya sholatnya tetap sah. Tak ada pengkhususan dalam doa iftitah ini, walaupun beberapa atsar ada yang memberikan penjelasan tambahan, bahwa doa iftitah ini dibaca waktu sholat wajib, yang ini dibaca ketika sholat sunnah dan ini dibaca waktu sholat lail, baca doa iftitah mana saja tetap ok adanya. Tetapi, ternyata saya menemukan hal berbeda sehubungan dengan doa iftitah ini. Bukan masalah sah - tidak sahnya, melainkan penjiwaan dan penghayatan yang mendalam ketika membacanya. Tidak hanya mendapatkan kekhusyukan, lewat pengkayaan ini timbul semangat melakukannya lagi dan lagi. Hasilnya semakin getol dan ngimel merindukan untuk bisa membacanya/ mempraktekkannya.



Saya cuma hafal 3 macam doa iftitah dari sekian banyak versi yang ada. Kurang lebih ada 10 versi, mungkin lebih, saya tidak tahu pasti. Dari ketiga doa ini, kebetulan saya hafal yang paling pendek tentunya, kemudian yang sedang dan satu lagi yang ternyata paling panjang. Dulu tak sengaja saya menghafalkannya, karena merasa tertantang dan merasa ada yang statis setiap kali sholat, masak itu – itu thok yang dibaca. Dan setelah beberapa waktu mencoba mengamalkannya ada kepuasan tersendiri. Terlebih menghayati artinya. Hidup ini semakin indah dan menarik, penuh warna dan keberagaman walau hanya dalam sholat.



Pertama, doa iftitah ini: …Alloohu akbaru kabiiroo, wal-hamdu-lillaahi ka-tsiiroo, wasub-haanalloohi buk-rotaw-wa-ashiilaa. (Allooh Maha Besar lagi sempurna kebesaranNya, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya dan Maha Suci Allah pagi dan petang hari).



Seorang laki-laki di antara para sahabat mengucapkan do'a ini, lalu Rosulullooh SAW bersabda, "Aku kagum dengannya dan dibukanya pintu-pintu langit dengannya. (Rowahu Muslim dan Abu 'Uwanah). Dalam hadist lain diriwayatkan Abu Na'im dari Jabir bin Muth'im bahwasanya Rosulullooh SAW mengatakan hal itu dalam sholat sunnat. Seiring dengan atsar di atas, saya juga membacanya ketika sholat – sholat sunnah saja, terutama sholat sunah rowatib. Akan tetapi, saya juga terkadang membacanya ketika sholat wajib.



Kedua, doa iftitah ini;…Alloohumma baa'id-bainii wabaina kho-thoo-yaaya kamaa baa'adta bainal-masy-riqi walmagh-ribi. Alloohumma naq-qinii min kho-thooyaaya kamaa yunag-qots-tsawbul-ab-yadhu minad-danasi. Alloohummagh-silnii min khothooyaaya bil-maa-i wats-tsalij walbarodi.



(Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana kain putih dibersihkan dari noda. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, dengan salju dan embun. (Rowahu Bukhori, Muslim dan Ibnu Abi Syaibah). Do'a ini saya baca ketika menjalankan sholat wajib.



Ketiga, doa iftitah ketika qiyamul-lail. …Alloohumma lakal-hamdu, an-ta nuurus-samaawaati wal-ar-dhi, walakal-hamdu, an-ta qoy-yaamus-samaawaati wal-ar-dhi, walakal-hamdu, an-ta robbus- samaawaati wal-ar-dhi waman-fiihinna, an-ta haqq, wa wa'duka haqq,….

Ya Alloh segala puji bagi Engkau. Engkau adalah cahaya bagi langit dan bumi. Dan segala puji bagi Engkau. Engkau penjaga dan pemelihara langit dan bumi Dan segala puji bagi Engkau, Engkau raja langit dan bumi dan orang-orang yang ada di dalamnya. Engkau Maha Benar, janjiMu Benar…., (Rowahu Bukhori, Muslim, Abu 'Uwanah, Abu Dawud, Ibnu Nashr dan Ad-Darimi). Do'a ini dibaca Rosulullooh SAW di dalam sholat lail.



Tanpa bermaksud menggurui, tanpa bermaksud menyepelekan, tanpa bermaksud pamer bin riya, apalagi sok – sokan: orang bilang jarkoni, bagi yang punya problem dalam meningkatkan ibadah sholat sunnahnya, cobalah kiat ini. Insya Allah seperti yang saya rasakan ada keindahan yang mengemuka, muncul ke permukaan dan meresap ke dalam sanubari. Ada nuansa indah disebaliknya dan sejuta nikmat ketika telah melakukannya, apalagi jika sudah sampai mendawamkannya. Rasa rindu itu datang begitu saja, tiba – tiba menggoda, tatkala 1/3 malam menyapa. Mudah – mudahan dengan semangat berbagi ini, saling mengingatkan karena Allah, Allah memberi kemanfaatan dan kebarokahan. Tanpa bermaksud ngendon – ngendoni ataupun menyusahkan. Amin.



Seperti kata pepatah sambil menyelam minum air, sembari berjalannya waktu saya mengerti, kenapa begitu banyak contoh dari Nabi SAW bacaan iftitah ini. Tak lain adalah tawaran sejuta jalan meraih keindahan dalam ibadah kepada Ilahi robbi. Membuang kebosanan dan memendam keluhan – keluhan. Bagi yang mau mencoba dipersilahkan, bagi yang telah menemukan jalan keindahan teruskan. Jangan terjebak dalam kebimbangan. Agama ini mudah, agama ini indah, ketika kita menemukan jalanNya. Akhirnya, semua sama saja.







fami

Paska Lebaran

.wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun … dan dari sebagian apa – apa yang Allah berikan kepada mereka (yaitu berupa rejeki) mereka menginfaqkan… (QS a-Baqoroh 3).



Rasanya banyak orang yang tahu ayat itu. Bahkan banyak yang hafal. Luar dalam. Baik arti maupun makna keterangannya. Minimalnya pernah mendengar. Kalau tidak luping, malahan sering kali mendengarnya. Sayang, banyak orang yang belum memahami secara benar dan mendalam ayat yang nyempil itu. Kenapa nyempil? Karena ia ada diujung ayat, dari bagian ayat lain yang panjang, sehingga jarang terperhatikan. Padahal memahami ayat ini menjadikan hidup begitu bermakna. Lega seluas angkasa. Dan sejuk sedalam samudra. Hati nyegoro dan nafas bebas. Pintu menuju kebahagian dan kesusksesan hidup.



Kenyataannya, banyak orang yang masih ‘tersiksa’ dengan apa yang disebut memberi atau berbagi. Banyak orang yang masih memiliki internal conflict - pertentangan pribadi, dalam masalah yang satu ini. Tanpa disadari, banyak orang yang masih terpenjara dalam masalah berbagi ini. Walau berulang kali melakukannya, belum menemukan keindahan di dalamnya. Yang ada hanya beban, beban dan beban. Yang terus mendera setiap saat. Belum merasa lepas. Belum merasa puas, ketika kudu melakoni ayat ini. Ada rasa owel, berat hati. Bahkan keluar uneg – uneg, ngedumel, akibat beban ini. Dan boleh dikata, masih banyak orang yang belum merdeka karenanya.



Sebenarnya kita bisa belajar dalam memahami dan memaknai ayat di atas dari kegiatan setiap idul fitri. Tengoklah, orang tanpa sungkan dan ragu untuk bersiap menyambut hari raya. Segala makanan disiapkan. Segala jajanan ditampilkan. Seakan tak kenal lelah dan tak kenal ampun. Satu kata yang jadi pegangan: harus ada. Dan di beberapa tempat, bahkan ada tradisi berbagi angpau buat anak – anak kecil. Saya tidak mengerti kenapa banyak orang begitu royal saat hari raya. Tetapi setelah itu, seolah hilang di telan bumi. Kedermawanan hanya tampak dalam sehari saja. Nah, di sela – sela safari kami inilah mengemuka masalah berbagi ini. Artinya permasalahan yang memang dihadapi dalam keseharian pasca maupun pra hari raya, yaitu beratnya berbagi - khususnya terkait masalah infaq. Dari orang – orang dekat kami sendiri. Namun saya yakin, hal ini juga terjadi di luar sana. Sebab beberapa surat elektronik yang masuk ke box saya, juga menanyakan hal serupa.



Kenapa sih kita mesti berat berbagi? Untuk apa sih membuat susah hidup ini dengan masalah yang satu ini? Itulah kesimpulan akhir saya dari berbagai keluhan dan masukan yang sampai ke saya. Pertama dan yang utama dalam menjawab permasalahan seperti ini adalah kembali pada pemahaman dasar dalam beribadah. Sering kita diberi nasehat, diingatkan bahwa kita beribadah itu modal dengkul. Kita lahir nggak bawa apa – apa dan mati nggak bawa apa – apa. Semua harta adalah pinjaman dari Allah selama kita hidup, sebagai bekal ibadah. Dan Allah akan menukarkan itu semua dengan surgaNya. Lihatlah kembali firman Allah yang menyentuh berikut ini.



Allah berfirman; “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)." (Ali Imron 26 – 27)



Allah berfirman; “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka…” (at – Taubah : 111)



Dengan demikian, konsekuensi logis dari pemahaman modal dengkul seperti ini seharusnya menjadikan kita ringan tangan untuk berbagi. Mari cermati pemahaman Abu Bakar yang menshodaqohkan seluruh hartanya ke Sabilillah. Rasulullah SAW pun tidak melarang. Karena yakin bahwa harta punya Allah dan ia pasrahkan semua kepada Allah. Atau petunjuk Nabi SAW agar menshodaqohkan 1/3 hartanya ke Sabilillah itu sudah cukup banyak. Atau sahabat yang menshodaqohkan kebun terbaiknya di tanah Bairuha sebagai kecintaan dan pemahaman dalam meraih surga tertinggi dengan konsep modal dengkul ini. Boleh terang- terangan maupun samar.



Kedua, kunci dalam pemahaman ayat di atas adalah Firman Allah dalam Surat at-Taghobun ayat 14, “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”



Orang sering melupakan ayat ini dan lebih senang berkeluh kesah. Orang lebih suka melampiaskan permasalahan ini dengan cara yang kurang pas. Tentu kita masih ingat cerita sahabat yang hanya bisa sodaqoh sedikit dan dihina orang – orang munafiq seperti diterangkan dalam surat at-Taubah. Prinsip mastatho’na harus disertakan – dikedepankan - di sini agar semua terpelihara dengan baik tanpa merusak, baik diri sendiri maupun system yang ada. Maka bagi orang – orang yang sadar, dengan memiliki pemahaman yang baik, mau infaq banyak, mau infak sedikit tak ada masalah. Mau ditentukan, mau bebas tak ada halangan. Semua ada contohnya, tinggal bagaimana kita memahami dan menerapkannya. Jangan sampai kalah dengan si Burung Merak WS Rendra, yang mengejawantahkan harta benda dunia ini dengan begitu bersahajanya lewat puisinya Makna Sebuah Titipan.



Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya
Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.

Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
“aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan
menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”



Namun buru – buru setiap kali saya memberikan wejangan, saya ingatkan untuk papan – empan - adepan. Jangan bicara seperti ini di tempat dan waktu yang salah. Tapi siapa tahu waktu dan tempat yang salah? Ah itu, tak penting, yang jelas; buat apa pelit, wong harta itu “hakikinya” bukan harta kita.







fami

Selasa, 28 September 2010

Silaturrahim

Silaturrahim, Menebar Cinta Kasih PDF Print E-mail

Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturrahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).
Tak Sekedar Bersentuhan Tangan
Silaturrahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturrahim, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimanapun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerjasama untuk taat kepada Sang Pencipta.

SILATURRAHIM tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturrahim itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut ber-silaturrahim itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan ber-silaturrahim itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR. Bukhari).

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturrahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturrahim. Apalagi kalau kita bersilaturrahim kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturrahim yang sebenarnya.

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Beliau kemudian bersabda lagi, "Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturrahim kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh" (HR. Hakim).

Dalam hadits lain dikisahkan pula, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturrahim" (HR. Bukhari Muslim).

Jadi, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok, menggunjing, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.

Menebar Cinta Kasih
RASULULLOH SAW mengajarkan kepada kita agar supaya kita dapat “menjumpai” Allah SWT atau kita “dijumpai” oleh Allah SWT, yaitu dengan cara menebar kasih dengan bersilaturahmi kepada sesama manusia. Hal ini dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: Dari Abdillah bin Umar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Orang-orang yang memberikan cinta kasih itu diberi rahmat oleh Allah SWT, maka tebarkanlah cinta kasih kepada orang yang ada di muka bumi dan Allah SWT akan memberikan rahmat kepadamu.” (HR at-Turmudzi).

Kita diajarkan untuk rajin menyambung komunikasi, membagi simpati dan menebarkan empati kepada berbagai kalangan, berbagai strata sosial ekonomi, terutama kepada warga masyarakat yang sedang tidak beruntung, sedang sakit, kekurangan pangan, masyarakat miskin dan sebagainya. Setiap orang dari berbagai strata dan kelompok masyarakat dipastikan memiliki persoalannya sendiri-sendiri karenanya masing-masing perlu disapa secara khusus.

Kita perlu terus mendorong diri kita sendiri, keluarga kita, dan kita semua untuk terus menjalin silaturrahim, menebar kasih kepada sesama, menyapa masyarakat yang sedang tidak beruntung, membagi kebahagiaan kepada masyarakat miskin dan lain sebagainya. Tidak sepantasnya kita menghalangi, mengkritik atau bahkan memarahi seseorang yang rajin bersilaturahmi, mendatangi sesama warga masyarakat Indonesia di pelosok-pelosok desa yang tidak mendapatkan keadilan pembangunan. Seharusnya kita terus mendorong agar semakin banyak warga masyarakat yang bersilaturrahim mendatangi warga masyarakat miskin dan memberikan bantuan kepada mereka serta memberikan dorongan dan semangat agar mereka dapat bangkit dari keterpurukan.

Makna silaturrahim sangat dirasakan manfaatnya oleh berbagai kalangan di tanah air Indonesia. Silaturahmi dalam dunia pendidikan dapat diimplementasikan dengan mendirikian perguruan pendidikan yang menampung dan menerima para siswa dari berbagai strata sosial ekonomi. Para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki kecerdasan harus diterima mengenyam pendidikan melalui sistem subsidi silang, yang mendapatkan bantuan sibsidi dari para siswa dari keluarga yang berkemampuan ekonomi.

Bersamaan dengan perkembangan hidup manusia dan perkenalan dirinya dengan berbagai ragam kehidupan di sekitarnya, persoalan yang dihadapi manusia pun tidak terbatas pada persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan sebagainya. Persoalan sosial baru yang muncul dalam bentuknya yang beragam juga menghimpit manusia.

Silaturrahim yang sarat dengan kasih sayang sangat dibutuhkan oleh mereka yang sedang terpuruk. Warga masyarakat yang sedang menderita sangat senang dikunjungi dan disapa oleh orang lain. Apalagi orang yang bersilaturahmi tersebut datang dengan senyuman sambil memberikan bantuan yang dapat meringankan beban penderitaan mereka.

Warga masyarakat yang sedang terpuruk merasa tidak berdaya antara lain karena tidak hadirnya cinta kasih kepada mereka. Mereka semestinya harus kita sapa dengan senyum silaturahmi. Kita berikan cinta dan perhatian kepada mereka sembari menumbuhkan harapan bahwa selalu ada hari depan lebih baik setelah keterpurukan untuk menyambut kembali kehidupan baru yang lebih cerah.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa love heals atau cinta itu menyembuhkan. Secara terbalik kalimat tadi dinyatakan dengan “all disease is ultimately related to lack of love” atau dalam kata lain bahwa semua penyakit berakar pada ketiadaan cinta. Dalam bahasa Hadits di atas dapat dikatakan bahwa silaturrahim itu menyembuhkan dan semua penyakit berakar dari tiadanya silaturrahim. Silaturrahim itu dapat menyembuhkan karena ketika hal itu dilakukan berarti menebarkan rahmat Allah SWT. Sedangkan, rahmat oleh para ahli diartikan sebagai riqqah taqtadli al-ihsan ilal al-marhum, yaitu sikap penuh perasaan halus yang mendorong untuk memberikan kebaikan kepada yang diberi silaturrahim.

Apabila kelompok masyarakat yang beruntung di negeri ini mau bersilaturrahim, berkunjung dan menyapa dengan senyuman dan cinta kasih kepada warga masyarakat yang sedang terpuruk dan menderita di pelosok tanah air maka penyakit yang diderita bangsa ini akan dapat disembuhkan. Kebersamaan dan saling menolong dalam kerangka silaturrahim akan menumbuhkan semangat untuk menuju kehidupan baru yang lebih baik. Insya Alloh. //**

sumber: http://nuansaonline.net/index.php?option=com_content&task=view&id=147&Itemid=40

Untuk Putriku


kepada putriku….
banyak cinta yang tak terhitung untukmu
rasanya tak rela bila ada luka menyayatmu.
ketika kau sakit, rasanya ingin bunda pindah sakit itu di tubuh bunda…………..

begitu juga,
tak ingin engkau pedih kelak bila harus mencicipi panasnya neraka…

oleh itu….
bunda hanya bisa menjagamu dengan doa dan kalimat bunda ini…

jagalah dirimu dengan menutup yang seharusnya kau tutup…
jagalah matamu dari kerlingan yang mendosakan
jagalah tangan halusmu dari sentuhan dosa
jagalah hatimu dari nafsu atas nama cinta

jagalah putriku

karena kemuliaanmu adalah ketika kau mampu menundukkan pandanganmu…
kehormatanmu adalah ketika tak sembarang pria menyentuhmu
keagunganmu adalah ketika engkau mampu mencintai Alloh lebih dari segalanya di dunia ini

kepada putriku
doaku, semoga engkau kelak, ketika harus lepas dariku………
semoga pemimpinmu itu adalah lelaki yang benar2 menjagamu dengan cinta
memuliakanmu dengan kasih sayang
melindungimu dengan nasehat

semoga
kelak terlahir pejuang-pejuang yang dicintai Alloh

sumber:http://moeslimwatasiwadonks.blog.friendster.com/page/4/

Minggu, 26 September 2010

N.A.T.O


يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (٢)
ڪَبُرَ مَقۡتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (٣

Wahai orang orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat
Amat besar murka/kebencian disisi Alloh jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.


(surat Asshof ayat 2 dan 3)

Ayat diatas merupakan peringatan keras bagi orang beriman, berupa teguran agar kita jangan terlalu banyak bicara, tapi tanpa pernah melaksanakannya.
Sebenarnya agak sinis dengan mengawali tegurannya dengan kalimat tanya: Kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak (pernah) kamu lakukan?
Padahal surga hanya disediakan untuk orang iman yang beramal, berbuat, melaksanakan amal sholih. Bukan hanya sekedar bicara tanpa berbuat apa - apa. Cuma jadi slogan dan alat tebar pesona dengan menampilkan citra diri yang Islami. Pakai kopiah, baju koko, jilbab modern yang dihiasi bunga dan di pilntar plintir kesana kemari sampai kepala pemakainya seperti kembang kol. Sorban penghias kepala sampai seperti ban vespa yg ditaruh diatas kepala. Atau seperti anak band sekarang sorban pun jadi hiasan leher dengan mengalungkannya seperti serbet atau alas iler saja.
Lihat saja ketika romadlon tiba, semua orang mendadak islami, menjalani puasa dengan suka ria. Undangan buka puasa bersama hampir setiap hari diterima. Tak lupa ada acara pemanis berupa kultum menjelang buka puasa, sebelum acara intinya, makan aneka makanan yang tersedia memenuhi meja makan prasmanan dihajar habis.
Para Da'i bayaran pun seakan akan panen rejeki dengan undangan kultum dimana mana. Lumayan, hanya ceramah tidak lebih dari 10 menit, bayarannya pun cukup menggiurkan plus bonus, makan gratis....
Isi ceramah? emang guwe pikirin... kata anak muda sekarang. Kalaupun ditanya kepada jama'ah yang mendengarkan, apa hikmah dari ceramah tadi....jawabannya singkat..auk ah.. lap.
Sehabis berbukapun, bukannya segera berwudlu untuk sholat maghrib, malah sibuk menghabiskan minuman yang belum sempat dinikmati tadi. Memang sangat lucu , ada orang islam yang menjalankan puasa, tapi meninggalkan sholat. Layaknya orang berpakaian baju yang indah, tapi tidak pakai celana dalam.
Bahkan baru baru ini saya menghadiri suatu acara halal bihalal, yang sangat meriah. banyak tersedia makanan pastinya, ditambah hiburan musik yang gemuruh.
Tapi anenya, ketika adzan berkumandang, waktunya sholat dhuhur tiba, malah musik tetap diteruskan, dan mushola yang tersediapun hanya diisi tidak lebih dari 5 orang, bahkan untuk khusyukpun sangat sulit, karena bisingnya suara musik.
Tragis memang, romadlon berlalu, kelakuan jahiliyahpun diteruskan kembali.

Pantaslah, teguran Alloh Subhana wa Ta'ala dalam surat AsShof diatas, bahkan ditambah ancaman, bahwa Alloh sangat murka bila kita hanya bicara tapi tidak melaksanakannya.
Karena memang surga diberikan kepada orang iman yang beramal sholih, orang iman yang melaksanakan, berbuat, tidak hanya bicara, tidak hanya berpakaian muslim atau muslimah
nan glamour.
Mungkin sayang kali, kalau dandanan make upnya luntur karena air wudlu, atau agak ribet melepaskan jilbabnya yang di untal untel kayak brokoli. Jadi sholat dhuhurnya digabung dengan sholat ashar saja.
Anehnya, ketika sholat asharpun tiba, yang sholat yang itu -itu juga orangnya.
Na'udzubillahi min dzalik...

Sejatinya orang iman dan amal sholih adalah satu set, gandengannya orang iman sudah tentu amal sholih, seperti ayat dibawah ini:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنَّـٰتُ ٱلۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلاً (١٠٧) خَـٰلِدِينَ فِيہَا لَا يَبۡغُونَ عَنۡہَا حِوَلاً۬ (١٠٨)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (107) mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (108)

Jadi kalau ingin surga, dan mengaku Islam, marilah, kita renungkan ayat-ayat diatas. Sehingga kita bisa menjadi muslim dan muslimah yang paripurna..kaaffah...

Semoga...

Marbot
26 September 2010