Label

Jumat, 05 Juli 2013

Rabu, 18 April 2012
Ada 6 karakter pembalap disiplin Balap Sepeda berdasarkan "Strenghts And Weakness" nya
Terdengar beberapa kalimat yg keluar dari salah satu pembalap sepeda (penggemar) "Waduh, gua nggak kuat tanjakan nih atau saat disuruh tarikin pelaton, wah nggak kuat, anginnya kencang sekali " dari beberapa kalimat yg singkat ini, penulis ingin mendiskripsikan kekuatan dan kelemahan masing masing individu terutama bagi pembalap sepeda kategori penggemar.




Di dalam disiplin Balap sepeda, ada 6 tipe karakter pembalap berdasarkan "strengths and weaknesses"nya :

1. Spesialisasi Tanjakan (Climber)
2. Puncheur, Climber dengan spesialisasi tanjakan pendek tapi curam
3. Time Trialist (ITT / TTT)
4. Sprinter
5. Domestique alias "Tukang Tarik" pembalap sepeda yang bekerja untuk
kepentingan dari tim dan pemimpin.
6. All rounder, pembalap yg unggul di tanjakan dan ITT


1. Pembalap sepeda Specialis Tanjakan (climber)



adalah pembalap sepeda yang sangat dominan atau menguasai tipe jalanan yang cenderung berbukit-bukit atau pegunungan, mereka rata rata memiliki endurance yg sangat baik dan juga cenderung memiliki fisik ramping, mereka juga mampu dan bertahan di tanjakan panjang yang kadang kadang diselingi dengan attact atau serangan tiba tiba saat di grade paling tinggi, kemampuan untuk melakukan serangan tiba tiba saat di grade paling tinggi adalah salah satu cara meninggalkan pelaton atau "breakaway" dari pelaton dan ini akan menghasilkan bonus point yg dikenal dengan istilah point KOM (King Of Mountain) dalam suatu event balapan.
Spesialis Tanjakan dengan fisik kecil seperti Leonardo Piepoli (52kg), Roberto Heras (60 kg), Alberto Contador (61 kg) dan Gilberto Simoni (58 kg) di mana berat badan rendah membuat mereka lebih efisien dan mampu melakukan serangan / attact saat tanjakan.
Marco Pantani, juara 1998 Tour de France, mampu membuat serangan cepat dan tiba tiba yg membuat lengah lawan.

Beberapa contoh Cyclist dari komunitas penggemar yg kuat tanjakan memliki tubuh ramping cenderung kurus seperti (yg saat ini dikenal penulis) : Ali Aldrian (SCT), Tjandra Kisnata (SCT), Andre (TSCC), David Tunglay (Kemayoran).

Secara Anatomi tubuh, paru-paru dan pembuluh darah merupakan faktor utama dalam menentukan kekuatan aerobik. Dengan demikian, seorang cyclist yang memiliki 50% lebih tubuh massa (yaitu adalah 50% lebih berat) akan menghasilkan sekitar 30% lebih banyak kekuatan aerobik.
Pada tanjakan curam cyclist akan mengangkat berat badan sendiri plus beban sepeda sehingga ini merupakan suatu kerugian yang kompetitif.
Untuk grade 5%, masing-masing meter dari jalan memerlukan mengangkat berat badan 5cm atau terjemahan bahasa Inggris: For a 5% grade, each meter of road requires lifting the body weight by 5cm, Kekuatan (watt) sama dengan perubahan energi potensial gravitasi (joule) per unit waktu(detik), Bagi pengendara 60 kilogram (130), daya tambahan yang dibutuhkan adalah sekitar 30 watt per meter/second dari kecepatan jalan (sekitar 8 watt per km/jam), untuk mengukur watt anda memerlukan peralatan power meter yg dipasang di sepeda anda seperti SRAM power meter (SRM) atau keluaran dari Garmin .....Vector...





2. Puncheur




adalah tipe pembalap sepeda yang mengkhususkan diri di medan tanjakan curam tapi jarak pendek. Event lomba yang ideal untuk pembalap jenis ini adalah satu hari klasik contoh : Tour of Roubaix, Tour of Flander, dsb . Level grade tanjakan sekitar 10-20% dan dengan jarak 1-2 km, contohnya di luar negri pegunungan Liege-Bastogne-Liege, Mur de Huy Flèche Wallonne atau di dalam negri seperti tanjakan di daerah Semarang atau daerah Lombok. Tipe rider jenis ini memungkinkan mereka untuk breakaway dari peleton melalui ledakan cepat biasanya dengan bantuan sebuah tim. Pembalap seperti contohnya Philippe Gilbert, Paolo Bettini dan Danilo Di Luca, mereka akan melakukan breakaway saat memasuki tanjakan curam, kekuatan mereka akan dimaksimalkan untuk memenangkan lomba sehari, kelemahan mereka adalah di endurance saat tanjakan mencapai jarak 5-20 km, meskipun di bawah gradien 5-10%

3. Time Trialist (ITT/TTT)









Sebelum masuk lebih detail, saya ingin sedikit sharing...beberapa minggu yang lalu saya bersama teman teman komunitas berlatih tanjakan di daerah sentul, salah satu teman saya mempunyai postur tubuh agak besar, tinggi (+/-76kg) dan dia mencoba mengikuti speed pelaton saat di tanjakan....kira kira 5km sebelum finish saya sempat gowes bareng dengan dia...dengan nafas terengah engah dia menyapaku...Allen..gua mau berhenti main sepeda aja..nggak kuat tanjakan...gua udah latihan maximal tetap aja belum bisa nguber pelaton (he..he..gimana bisa nguber? yg diuber jago tanjakan semua dengan postur tubuh ramping, jam terbang tinggi, sedangkan anda...postur badan "so Big" walaupun pola latihan teman saya ini juga termasuk jam terbang tinggi...), dengan tampang putus asa dia berkata: gua gabung dengan komunitas Fun Bikers aja deh...main santai aja..setelah dia berkeluh kesah, akhirnya saya membantu menjawab pertanyaan dia....Bro, kenapa loe nggak coba "ber prestasi di ITT (Individual Time Trial)?", dengan postur badan dan power besar, ini adalah modal awal menjadi seorang Time Trialist....setelah itu, teman saya mecoba ide saya dan hasilnya luar biasa, di etape datar inilah yg menjadikan dia seorang jagoan ITT level penggemar, disini penulis ingin menjelaskan kepada pembalap penggemar, jika anda ingin berprestasi di cabang balap sepeda (kategori penggemar), jangan cepat putus asa, cobalah menguji kemampuan sendiri, anda bisa spesialisasi di tanjakan, ITT, sprinter atau spesialisasi riding long distance dan cobalah seleksi terlebih dahulu event lomba mana yg layak diikuti, pililah event lomba yg sesuai dengan karakter kita, pemilihan event lomba sangat penting, contoh, anda spesialisasi di jalan datar dan anda selalu mengikuti event balapan tanjakan...sudah pasti anda akan terpuruk di Tanjakan, efek yg timbul adalah Mental bakal drop, kehilangan kepercayaan diri dan ini akan berefek ke spesialisasi anda di jalan datar...sekali kali boleh, hanya sebatas melatih power...

Apa itu Time Trialist?

Time Trialist adalah seorang pembalap sepeda yang dapat mempertahankan kecepatan tinggi secara konsisten untuk jangka waktu yg ditentukan, baik secara Individual ataupun secara Team. Istilah Cronoman, atau Chronoman, juga digunakan untuk merujuk pada Time Trialist; Istilah ini sering digunakan oleh Davide Cassani dalam beberapa komentarnya.
Dalam tradisional Individual Time Trials (ITT), sang riders melakukan riding sendirian , tidak dalam kelompok atau peleton, jarak tempuh di event balapan internasional sekitar 31.2 mile atau 50km dengan rute jalan datar dan sedikit tanjakan. Trialist harus mampu mempertahankan speed sampai finish, kekuatan mereka terletak pada kemampuan mempertahankan ambang Lactate Threshold (LT) atau Aerobik Threshold (AT).
Jagoan seperti Miguel Indurain, David Millar, Fabian Cancellara dan Tony Martin diyakini memiliki output daya sangat tinggi di Lactate Threshold.

Noted : pernahkah ada gowes di tanjakan dengan speed tinggi atau saat sprint dengan RPM tinggi di jalan datar? setelah itu tiba tiba kaki jadi lemes dan pegal ? disitulah terbentuknya asam laktat, asam laktat adalah zat kimiawi yg terhasil karena adanya aktivitas anaerobik (LT),laktat diproduksi lebih cepat daripada yang dapat dihapus (dimetabolisme) itulah Aerobik Threshold (AT)....jelas sampai disini?
Kemampuan seorang Triallist untuk bisa mempertahankan atau menyeimbangkan LT/AT itulah yg akan memenangkan lomba...bagaimana cara menyeimbangkannya? LATIHAN...dan LATIHAN...pola latihan yg intensif akan membuat otot kaki cepat beradaptasi. Beberapa suplement diyakini bisa membantu mempertahankan batas LT/AT, misal Creatine, kalsium, whey protein

Beberapa faktor yg mempengaruhi kemampuan ITT seseorang:

1. Optimal Anatomy
Riders dengan anatomi postur besar lebih baik, lebih dari 90% dari output daya digunakan untuk memecah angin. Hambatan angin merupakan musuh nomor satu di ITT. Obesitas/ kegemukan berbeda ya dengan anatomi postur besar, Berat sekitar 80 kg adalah ambang maximal untuk ITT dan disesuaikan dengan tinggi badan

2. Posisi tubuh yang sempurna.
Posisi tubuh optimal meminimalkan drag aerodinamis, dengan demikian, memerlukan lebih sedikit output watt untuk lebih cepat. Sebenarnya, posisi tubuh yg benar dapat membuat perbaikan terbesar pada aerodinamika anda secara keseluruhan. Jadi, jika Anda tidak memiliki anggaran untuk membeli sepeda aerodinamis mahal, harap diingat bahwa posisi tubuh yang baik jauh lebih penting daripada perlengkapan sepeda misalnya Wheelset, dll.

3. Kekuatan mental.
menurut saya ini adalah unsur terpenting ke 2 selain power, disaat anda di ambang maximal, bagaimana secara mental anda membangun kembali kekuatan bawah sadar anda...saat speed menurun dan tenaga mulai habis, bagaimana memanfaatkan pikiran bawah sadar untuk men generate power tambahan, ini pernah dialami penulis saat test ITT, dan sangat terbukti kekuatan tambahan itu muncul pada saat terdesak dan dibutuhkan, tanamkan di dalam pikiran sadar anda bahwa saya sanggup dan bisa menyelesaikan ini semua, niscaya kekuatan itu muncul dengan sendirinya.

4. Peralatan aerodinamis.
Dioptimalkan aerodinamika termasuk bahan-bahan yang tepat dan disesuaikan untuk ukuran tubuh. Saya tidak yakin apakah pembalap profesional (atlet lokal)mempunyai peralatan lebih baik daripada pembalap penggemar, beda dengan pembalap Pro di luar negri, satu hal yang pasti penting adalah bahwa mereka (Pro) terus-menerus mengoptimalkan peralatan aerodinamis.Untuk menjadi sukses di ITT, rider harus luar biasa aerodinamis, baik secara teknik riding atau memanfaatkan perlengkapan external seperti jersey aero, sepatu yg dilapis dengan bahan aero dan Helm ITT.
Salah satu komponen penting adalah Frame Sepeda, sepeda dengan teknologi tinggi sangat penting dalam ITT, dengan menggunakan komponen aerodinamis, sepeda dapat dirancang untuk meminimalkan Drag Coefficient, memungkinkan pengendara untuk mempersingkat menit selama race yang panjang.


Saya ingin sedikit memperdetail konsep Aerodinamika :
Beberapa info yg berguna yg saya dapat dari buku dan internet:
Percentase of total power consumption:
Aerodynamics Total (combination of rider aerodynamics and bike aerodynamics) – 65%
Bicycle Aerodynamics ≈15% of total power use. (≈25% of total aerodynamics)
Wheels – 7-11% of total aerodynamics
Fork – 6-9% of total aerodynamics
Frame – 4%-9% of total aerodynamics
Other – 2-4% of total aerodynamics

*Air temperature matters too, with air resistance reducing by about 1 percent for every increase of 3 degrees Celsius

Apakah prinsip-prinsip penting dan istilah dalam aerodinamika sepeda?
Drag aerodinamis terdiri dari tiga aspek:
Permukaan karakter,
Frontal area permukaan, dan
Bentuk.
Karakter permukaan:Ini adalah tekstur dan pola permukaan. Sebagai contoh, rambut di bola tenis atau lesung pada bola golf. Perusahaan mulai untuk bereksperimen lebih dengan cara menggunakan permukaan untuk meningkatkan aerodinamika, terutama pada kecepatan rendah. Zipp, misalnya, telah mulai menambahkan pola dimple ke roda disk mereka.
Frontal luas permukaan: Seperti kendaraan didorong ke depan, profil depan kendaraan itu adalah apa menerobos angin pertama. Oleh karena itu, jumlah massa atau permukaan daerah yang hits angin pertama sangat shields dan efek yang terletak di balik itu. Untuk alasan ini, meminimalkan frontal luas permukaan adalah langkah yang sangat baik menuju meminimalkan gaya hambat keseluruhannya.
Bentuk: Bentuk keseluruhan kendaraan secara drastis efek efisiensi aerodinamis. Bentuk ini tidak sama dengan massa, bahkan tidak dekat. Anda dapat memiliki bentuk bulat kecil dan dapat jauh lebih
aerodinamis daripada bentuk elips yang jauh lebih besar. Ini adalah alasan besar mengapa bola dapat dilemparkan lebih lanjut dan dengan kontrol yang lebih besar daripada bola voli.
Kesimpulan: Drag aerodinamis = karakter permukaan + Frontal luas permukaan dan bentuk. Karena penggunaan terbatas permukaan karakter dalam industri bersepeda, kami akan berfokus pada bagaimana bentuk dan permukaan yang bekerja untuk mempengaruhi aliran udara.
Noted: saat anda melakukan formasi TTT, posisi orang ke 2 dan ke 3 adalah posisi paling nyaman, karena anda mendapatkan umpan balik dari daya Turbulance orang pertama, kondisi angin yg menghantam orang pertama akan berputar balik (daya dorong) ke orang 2 dan 3, anda akan merasakan sensasi "light", manfaatkanlah buat "recovery ringan" dan dampak hempasan angin paling berat adalah di orang pertama dan orang yg berada di posisi akhir....

4. Sprinter, sumber informasi ini diambil dari Dr Garry Palmer, Cycling Plus




Bagi pembalap profesional terutama pembalap spesialis sprint (sprinter) adalah mutlak finish terdepan di garis finish,sedangkan para hobbies ataupun penggemar olah raga sepeda terutama yang menggeluti olahraga balap sepeda, pasti bertanya-tanya bagaimanakah dapat memacu roadbike mereka hingga mencapai kecepatan 40mph (64.37km/h) bahkan lebih.

Hingga saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa the fastest sprinter pro tour adalah pembalap Inggris dari Columbia HTC “The Mankman” Mark Cavendish. Sedangkan untuk raja velodrome adalah pembalap Inggris Chris Hoy, para sprinter tersebut mampu memacu sepeda mereka hingga 60mph.
Chris Hoy dan Mark Cavendish, mereka berdua adalah sprinter. Mereka mampu menjadi yang tercepat dilintasan akan tetapi Hoy dan cavendish mempunyai disiplin ilmu yang berbeda dalam hal Sprint.
Chris Hoy berlaga di velodrome yang membutuhkan akselerasi yang mendadak dan sesaat. Chris Hoy ketika start dengan berdiri, sedang Cavendish adalah pembalap Pro Tour roadrace yang memerlukan endurance (daya tahan) yang lebih dibandingkan pembalap sprint velodrome (track).
Cavendish memiliki ketahanan (endurance) yang baik. Tidak hanya endurance, Mark Cavendish juga memiliki tim yang sempurna, SKY Team mengantarkan dan melindungi Cavendish untuk mendapatkan posisi bagus ketika sprint.

Gambar kaki Chris Hoy



Sprint, pada dasarnya ada 3 hal pokok yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan skill sprint kita yaitu;

1. Output Endurance yang besar

2. Berat Badan proporsional

3. Toleransi anaerobik yang baik

Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan Sprint, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah teknik yang sempurna, koordinasi yang sempurna (team work) dan tentunya practise make perfect.
Robbie McEwen, anda tentu ingat dengan nama ini sprinter Austaralia yang pernah bergabung bersama Lotto-Adecco di tahun 2002-2008 ini.
McEwen adalah sprinter yang sangat cerdas, dia sangat lihai dalam urusan teknik sprint diajang Pro Tour.
Meskipun tanpa tim tandem, Robbie mampu memanfaatkan tim lain untuk menariknya hingga mendapat posisi bagus menjelang garis finish.
Terlepas dari segala kontroversinya ketika berlaga, seperti bermain kasar dengan menyikut lawan sprint dan menghalangi lawan dengan Butt Head (menghalangi lawan dengan kepala). Robie adalah sprinter yang briliant pada masanya.
Prestasi terbaik Robbie adalah meraih Green Jersey TDF (2002, 2004, 2006), mungkin tidak setenar Eric Zabel maupun Mark Cavendish tapiteknik tinggi yang di miliki Robbie membuatnya melegenda.

Jika Anda ingin unggul dalam bidang ini (sprint), berlatih, berlatih, berlatih adalah kunci utama. Namun, ingat bahwa teknik yang baik dipelajari ketika tubuh pada posisi 100% fit, bukan ketika anda sedang Fatique (kelelahan).

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan Sprint :

Hill sprints :

Berlatih ditanjakan, bertujuan untuk melatih melawan Gradien. Latihlah kamampuan tersebut 20-40 detik dan terus meningkat. Latihan tersebut ini idealnya dilakukan dalam gigi (Chainring) yang besar.
Tentukan lokasi trek rolling (turunan-tanjakan) yang cepat, Latih kemampuan Hill Sprint dilokasi tersebut turun dengan cepat dan naik dengan cepat.
Tingkatkan kemampuan Hill Sprint dengan rolling yang panjang.

Jumps Sprint:

Dapat dilakukan sendiri atau dengan patner anda, atur kecepatan tiap 10 detik.Sprint pertama dengan kecepatan normal, lanjutkan dengan recovery (pemulihan),10 detik dilanjutkan sprint kembali dengan
kecepatan lebih tinggi. Lakukan berulang-dua atau tiga kali dengan total sprint 5 menit dan recovery 5 menit.

Go long:

Hampir sama dengan Jumps Sprint, akan tetapi dengan trek lebih panjang dan interval lebih lama. Anda dapat menggunakan Tiang listrik sepanjang jalan sebagai patokan interval sprint dan recovery. Usahakan speed terus meningkat, jika sudah mulai menurun segera hentikan latihan dan coba istirahat sejenak.

Play racing:

Practice make perfect, setelah melakukan beberada basic sprint saatnya simulasi pada rute jarak jauh. Selain meningkatkan endurance anda,latihan sprint dengan kecepatan yang sudah diatur dapat terus meningkatkan performa sprint rider. Dapat dimulai dengan 30mph dan terus meningkat. Atur strategi interval recovery (pemulihan) untuk melakukan sprint selanjutnya. Sesi latihan seperti ini juga berguna untuk mengembangkan taktik tim dan menemukan pembalap yang layak menjadi sprinter tim anda.

Kinerja tubuh ketika sprint:
Pada umumnya, sprint hanya dilakukan hanya beberapa detik maksimal adalah 30 detik. Untuk detik pertama atau kedua dari sprint, Anda akan menggunakan energi tinggi dan senyawa-unit dasar energi dalam tubuh-ATP (Adenosin trifosfat). Setelah itu, disimpan ATP habis.
Energi memuncak pada 10 detik pertama, tubuh anda beralih ke senyawa lain yaitu kreatin fosfat (CP), untuk menghasilkan lebih banyak ATP. Semua ini dilakukan tanpa membutuhkan oksigen (anaerobik).
Selama 10 detik melakukan sprint, ATP yang dihasilkan memecah karbohidrat – sebuah proses yang disebut glikolisis (proses piruvat).
Fisiologi sprint tidak serumit meningkatkan kemampuan endurance anda.
Rider menggunakan energi yang tersimpan dalam tubuh secara keseluruhan dan setelah itu hilang dan cukup banyak yang hilang. Ketika anda melakukan sprint memasuki last kilometer ataupun dalam trek velodrome, tidak mungkin anda minum atau bahkan memakan gel penambah energi.
Karena makanan dan minuman tersebut tidak diproses seketika oleh tubuh anda. Berlatih dengan giat dan mengasah teknik sprint adalah modal utama meningkatkan kemampuan Sprint Anda.


5. Domestique




adalah pembalap sepeda yang bekerja untuk kepentingan dari tim dan pemimpin. Perancis domestique diterjemahkan sebagai "pelayan".
Pembalap tipe Domestiques sangat mementingkan team, atau sangat memperhatikan pergerakan team lawan. Dengan menempatkan diri mereka dalam breakaway mereka memaksa team lain untuk mengejar. Pada gilirannya, mereka yg mengejar breakaway akan terpancing dan mengancam formasi team Selain itu dukungan dasar sebagai Domestiques adalah membawa air dan makanan dari tim mobil dan sebagai perisai dari serangan lawan. Mereka membantu team jika ada mekanikal problem, seperti ban kempes atau kerusakan sepeda lainnya dan mereka juga mengorbankan sepeda atau wheelset buat team.
Di Tanjakan, Domestiques membantu para pemimpin mereka dengan pengaturan kecepatan atau menggagalkan serangan dari orang lain.

Sistem poin UCI mengubah hubungan antara domestiques dan pemimpin.
Sebelum itu, domestiques tidak peduli dengan masalah finish. Namun, pembalap tipe Domestique sekarang mendapatkan poin untuk posisi mereka saat finish

Contoh super-domestiques di 2009 Tour de France adalah Andreas Klöden (Astana) dan George Hincapie (Tim BMC).
Begitu juga dengan Stuart O'Grady, seorang pembalap profesional veteran yang bergabung di team Leopard Trek, menjabat sebagai Domestique yang mendukung Carlos Sastre dalam 2008 Tour de France

José Luis Arrieta adalah Domestique untuk Miguel Indurain. L'Equipe berkata: "Dia tidak lagi menghitung jam, bertahun-tahun, spent with his nose in the wind, berusaha untuk melindungi para leader untuk selama mungkin".
Arrieta berkata: Bila Anda memiliki kesempatan untuk memulai karir di tim yang begitu besar dan di sisi juara sama besar seperti Indurain, Anda tumbuh dalam pelayanan pengorbanan. Saya tidak mengeluh. Sebaliknya, saya memiliki kesempatan untuk hidup di saat-saat indah. Ketika Indurain menang, itu kemenangan bagi team kami semua.

6. All rounder, pembalap yg unggul di tanjakan dan ITT



Adalah Pembalap sepeda balap yang unggul di tanjakan dan time triallist, dan dia juga bisa berfungsi menjadi sprinter ataupun jagoan turunan. Ia dapat memenangkan dan sangat dominan di event Grand tour ataupun klasik tour sehari, pembalap ini biasanya berada di posisi urutan 10 besar dalam General classification... Eddy Merckx, Miguel Indurain dan Lance Armstrong terkenal all-rounders, begitu juga dengan Ivan Basso, Samuel Sánchez, Cadel Evans, dan Alberto Contador.
Pembalap All-Rounder biasanya bertindak sebagai leader di teamnya, semua pergerakan sang leader selalu diproteksi oleh teamnya...


Sumber:http://allengozalicycling.blogspot.com/2012/04/komunitas-penggemar-sepeda-balap-di.html



- Posted using BlogPress from my iPad