Label

Selasa, 30 Maret 2010

Belajar pada Gandhi dan Hasan Al Bashri

Belajar pada Gandhi dan Hasan Al Bashri
Dalam acara bedah novel Ayat Ayat Cinta di Kota Medan, 8 Maret lalu,
selesai acara ada seorang ibu bertanya kepada saya, "Kang Abik,
menurut Anda, apa yang semestinya kita lakukan untuk mengatasi
bangsa kita yang sudah carut-marut ini?

" Saya tersentak. Sungguh, pertanyaan ini membuat saya bingung. Saya
tidak tahu harus menjawab apa. "Apa tidak salah alamat?" batin
saya, "Memangnya saya ini siapa, kok ditanya masalah sebesar itu?
Memang saya ini telah melakukan apa, sampai dianggap layak menjawab
pertanyaan besar itu?"

Seketika ingatan saya berkelebat pada satu adegan yang pernah
dialami Mahatma Gandhi. Suatu hari, seorang ibu menemui Gandhi dan
memintanya menasihati anaknya supaya tidak makan permen. Saat itu
Gandhi hanya berkata, "Ibu, pulanglah dulu, bawalah putra ibu ke
sini beberapa hari lagi!" Sang ibu pun patuh. Beberapa hari kemudian
ibu itu datang kembali membawa putranya. Gandhi lalu menasihati
putra ibu itu, "Nak, jangan makan permen ya!"

Hanya itu. Merasa aneh dengan apa yang dilakukan Gandhi, sang ibu
bertanya, "Tuan. Kalau hanya mengatakan itu saja, kenapa tidak
kemarin saja saat pertama kali saya datang? Kenapa baru sekarang?
Bapak Bangsa India itu menjawab, "Ibu. Saat itu saya masih makan
permen, tapi sekarang tidak." Ingatan saya lalu sampai pada seorang
tabiin agung, Imam Hasan Al Bashri.

Dia adalah ulama besar yang disegani siapa saja dan perkataannya
didengarkan siapa saja.Suatu hari para budak di Kota Basrah datang
menemuinya.Mereka meminta padanya agar dalam khotbah Jumatnya
menyerukan kepada para penguasa dan orang kaya membebaskan para
budak.

Sebab Alquran menyerukan pembebasan budak. Tabiin besar itu hanya
mengangguk dan berkata lirih, "Insya Allah." Saat hari Jumat tiba,
para budak itu menanti khotbah sang Imam. Khotbah yang akan membuat
mereka merdeka dari perbudakan. Namun, mereka kecewa, sang Imam sama
sekali tidak menyinggung keutamaan membebaskan budak. Jumat
berikutnya mereka menanti janji sang Imam.

Namun, mereka kembali kecewa. Dua bulan lebih mereka menanti dan
mereka hampir putus asa. Mereka menyangka sang Imam tidak menepati
janjinya. Setelah lewat tiga bulan, pada suatu Jumat,sang Imam
berkhotbah dan menyeru kepada penduduk Kota Basrah agar membebaskan
budak, lengkap dengan segala pahala dan keutamaannya. Usai salat
Jumat, ribuan budak dibebaskan.

Para budak menangis bahagia. Di antara mereka ada yang mendatangi
sang Imam dan protes, "Imam kenapa baru sekarang kau serukan,kenapa
tidak sejak dulu saat kami minta padamu?" Sang Imam menjawab, "Saat
itu aku belum pernah membebaskan budak.Dan aku tidak punya uang
untuk membebaskan budak.Aku bekerja keras untuk memiliki uang.
Sampai akhirnya setelah tiga bulan, aku punya uang, lalu aku membeli
seorang budak dan langsung aku merdekakan. Barulah aku berani
khotbah dan menyerukan pembebasan budak. Aku ingin menjadi yang
pertama melakukan apa yang aku sampaikan."

Barulah mereka mengerti kenapa ucapan Imam Hasan Al Bashri itu
didengar oleh siapa saja.

Tentu saja saya tidak ingin mensejajarkan diri dengan dua tokoh yang
luar biasa itu. Saya hanya merasakan problem yang sama, yang pernah
dialami Gandhi dan Hasan Al Bashri. Seorang santri penulis novel
semacam saya tiba-tiba harus menghadapi pertanyaan tentang
mengentaskan nasib bangsa. Dan saya belum pernah punya pengalaman
mengatasi bangsa yang carut-marut.

Ada semacam irasionalitas; sekali orang dianggap sukses dalam satu
hal, lalu dia diposisikan sebagai manusia serbatahu. Lalu,
melimpahlah beragam pertanyaan kepadanya, bahkan pertanyaan yang
mungkin tidak dalam bidang yang dikuasainya. Hanya, karena menulis
novel Ayat Ayat Cinta, terus saya ditanya bagaimana mengentaskan
bangsa yang carut marut.

Apakah saya harus berlaku seperti Gandhiatau Hasan Al Bashri,meminta
ibu itu untuk menunggu beberapa waktu, sampai saya punya pengalaman
nyata dulu? Rasanya sangat sulit. Jawaban pasti atas pertanyaan ibu
itu, jujur, saya belum menemukannya. Saya tidak mau asal menjawab.
Saya tidak mau terjebak pada slogan-slogan besar yang kosong. Saya
tidak mau membicarakan nasib bangsa,tapi pada saat yang sama justru
menjadi bagian dari pembawa masalah bangsa.

Tidak ingin berlama-lama dalam pikiran saya sendiri itu,akhirnya
dengan sangat terpaksa,saya memberikan jawaban,"Ibu, hal yang paling
utama yang bisa kita lakukan untuk ikut memperbaiki bangsa ini
adalah berusaha sebaik mungkin untuk diri kita. Sebelum memperbaiki
bangsa, sebaiknya memperbaiki diri sendiri. Jika semua penduduk
negeri ini membenahi dirinya sendiri dengan baik,menurut saya, itu
usaha terbaik membenahi bangsa ini.

" Saat mengucapkan itu, bibir saya bergetar, ada rasa takut bahwa
saya tidak seperti Gandhi atau Hasan Al Bashri.Saya takut telah
menyampaikan sesuatu yang tidak saya lakukan.Saya hanya mencoba
belajar pada Hasan Al Bashri dan Mahatma Gandhi. (*)

Tulisan Habiburrahaman El Shirazy (Kang Abik) di Sindo.

Renungan: Kalajengking Utusan Tuhan

Kalajengking Utusan Tuhan
Wednesday, 21 October 2009

DI dalam kitab At Tawwabin, Ibnu Qudamah menulis kesaksian seorang
ulama yang zuhud dan sangat takut kepada Allah. Kesaksian orang zuhud
melihat kalajengking yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan
seseorang.

Orang yang sangat zuhud itu bernama Yusuf bin Husain.Suatu ketika dia
bercerita. Pernah suatu ketika aku bersama Dzun Nun Al Mishri berada
di tepian sebuah anak sungai. Aku melihat seekor kalajengking besar di
tempat itu.Tiba-tiba ada seekor katak muncul ke permukaan dan
kalajengking itu kemudian naik di atas punggungnya.

Kemudian sang katak itu berenang menyeberangi sungai. Dzun Nun Al
Mishri berkata, ”Ada yang aneh dengan kalajengking itu, mari kita
ikuti dia!” Kami lantas menyeberang mengikuti kalajengking yang
digendong katak itu. Kami terperanjat ketika menjumpai seseorang
tertidur di tepian sungai yang tampaknya habis mabuk.

Dan di sampingnya ada seekor ular yang mulai menjalar dari pusar
kemudian ke dadanya, kiranya ular tersebut hendak menggigit
telinganya. Kami lalu menyaksikan kejadian yang luar biasa.
Kalajengking itu tibatiba melompat secepat kilat ke tubuh ular itu dan
menyengat ular itu sejadijadinya hingga sang ular menggeliatgeliat dan
terkoyak-koyak tubuhnya.

Dzun Nun lalu membangunkan anak muda yang habis mabuk itu. Sesaat
kemudian anak muda itu terjaga. Dzun Nun berkata, ”Hai anak muda,
lihatlah betapa besar kasih sayang Allah yang telah menyelamatkanmu.
Lihatlah kalajengking yang diutus-Nya untuk membinasakan ular yang
hendak membunuhmu!”

Lalu Dzun Nun melanjutkan nasihatnya, Hai orang yang terlena padahal
Tuhan menjaga dari marabahaya yang merayap di kala gulita. Sungguh
aneh, mata manusia mampu terlelap Meninggalkan Tuhan Yang Kuasa Yang
melimpahinya berbagai nikmat. Setelah itu pemabuk itu berkata, ”Duhai
Ilahi, betapa agung kasih sayang- Mu sekalipun terhadap diriku yang
durhaka kepada-Mu.

Jika demikian, bagaimana dengan kasih sayang- Mu kepada orang yang
selalu taat kepada- Mu?” Pemuda pemabuk itu lalu meniti jalan menuju
Allah. Dia sering kali menangis setiap kali teringat masa lalunya yang
sia-sia. Dia terus meniti jalan Allah yang lurus, jalan untuk
orang-orang yang diberi nikmat sejati oleh Allah SWT. Kisah
kalajengking yang diutus oleh Allah sesungguhnya bisa terjadi pada
siapa saja dan kapan saja, termasuk pada diri kita.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa Allah telah mengutus ”kalajengking”
untuk menyelamatkan kita dari bahaya ”ular” yang hendak membinasakan
kita. Kalajengking penyelamat itu bisa berbentuk hal yang
bermacam-macam dan ular yang hendak membinasakan kita juga bentuknya
bermacam-macam.

Bahaya itu bisa jadi misalnya berupa utang yang menumpuk, yang sangat
mengancam dan siap membinasakan. Terkadang orang yang memiliki hutang
menumpuk malah terlena dan sama sekali tidak sadar kalau dia sedang
dililit oleh ular yang sangat besar. Persis seperti pemuda mabuk tadi.
Atau dia sadar dililit ular besar dan pasrah sepenuhnya siap untuk
binasa,sebab sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Dalam kondisi kritis, berulang kali Allah menjaga hamba-Nya.Orang yang
utangnya menumpuk itu diberi jalan keluar oleh Allah. Berbagai macam
caranya Allah mengirimkan ”kalajengking” penyelamat itu.Bisa jadi ada
teman lama yang mendengar beritanya dan berkenan membantu
menyelesaikan utang-utangnya.

Bisa jadi Allah membukakan pintu bisnis yang baru. Yang dengan itu dia
bangkit lagi, bisa melunasi utangnya dan kembali hidup sentosa.Ada
bermacam-macam sebab, tetapi pada intinya Allah lah yang mengatur
semuanya. Cobalah sejenak kita ingat-ingat sejerah perjalanan hidup
kita.

Berapa kali sudah Allah mengirimkan kalajengking yang menyelamatkan
hidup kita? Berapa kali sudah Allah menolong kita dalam kesusahan dan
kesempitan yang mendera? Kalau kita jujur, pastilah berkali-kali.
Bahkan kalau kita jujur,setiap saat Allah melindungi kita dalam
perlindungan yang kita tidak menyadarinya.

Kita tidak sadar bahwa setiap detik Allah membersihkan darah kita dari
pelbagai jenis racun yang mematikan. Allah lah yang mengatur
pembersihan darah itu dengan membuatkan pabrik yang memproduksi zat
kimia alami untuk membersihkan darah.Pabrik itu bekerja dua puluh
empat jam tanpa henti.

Dan kita sama sekali tidak menyadarinya, atau kita malah ada yang
tidak mengetahuinya. Namun, dunia medis telah menjelaskan semua. Di
dalam tubuh kita, menurut keterangan ilmu medis, Allah membuat satu
pabrik ajaib yang namanya hati. Hati bisa disebut organ terbesar dalam
tubuh manusia dengan berat sekitar 1,5 kg.

Fungsinya sangat banyak, bahkan mencapai lebih dari 500 fungsi yang
bertalian erat dengan fungsi organ tubuh lainnya. Dengan fungsi yang
begitu banyak dan rumit, hati ibarat pabrik kimia serbaguna dan paling
canggih yang diciptakan oleh Allah, dengan jumlah 300 miliar sel yang
tidak bisa ditiru oleh teknologi manusia secanggih apa pun. Salah satu
fungsi hati adalah menyaring dan mengolah darah.

Dalam keadaan normal, organ hati dilintasi sedikitnya 1.400 cc darah
setiap menitnya atau hampir seperempat darah yang ada dalam tubuh
melintasi hati setiap menit. Ini adalah cara tubuh untuk membersihkan
darah. Hati menyaring darah yang melewatinya, lalu membersihkannya
dari unsur-unsur yang mengotori darah. Jika hati menyaring 1,4 liter
darah setiap menitnya, berarti dalam waktu satu tahun hati telah
menyaring lebih dari 525.000 liter darah.

Tanpa hati,manusia tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan akan mati
terbunuh oleh pelbagai racun yang masuk ke dalam tubuh,termasuk
obatobatan kimia sintesis, seperti antibiotik yang diresepkan oleh
dokter di mana-mana. Dan Allah lah yang menjaga kehidupan seseorang
dengan menciptakan hati dan menjaganya terus bekerja. Allah terus
menjaga kita siang malam.

Hanya saja, kita yang sering lalai dan sama sekali tidak menyadarinya.
Pertolongan dan kasih sayang Allah di dunia ini tidak hanya untuk
orang-orang yang taat saja.Orang yang bermaksiat sekalipun masih
mendapat cipratan kasih sayang Allah. Contohnya adalah pemuda mabuk di
atas. Dia tetap diselamatkan oleh Allah.Semestinya kasih sayang Allah
yang sedemikian agungnya membuat siapa pun insaf dan terjaga.

Yang taat kepada Allah semakin taat. Karena ketaatan kepada Allah itu
sendiri adalah bentuk kasih sayang Allah. Dan yang masih juga belum
taat, masih suka bermaksiat semestinya segera insaf. Bahwa ia masih
hidup dan bisa bernapas di dunia ini karena dilindungi oleh Allah SWT.

Hai orang yang terlena padahal Tuhan menjaga dari marabahaya yang
merayap di kala gulita Sungguh aneh, mata manusia mampu terlelap
Meninggalkan Tuhan Yang Kuasa Yang melimpahinya berbagai nikmat

Salatiga,20 Oktober 2009

Habiburrahman El Shirazy
Budayawan Muda,
Penulis Novel Ketika Cinta Bertasbih

Mastatho'ta - Sekuatmu

Koran Sindo, Selasa 4 November 2008

Di tengah-tengah beratnya syuting film Ketika Cinta Bertasbih di Kairo, tiba-tiba saya teringat kisah Prof Dr Abdullah Azzam yang luar biasa. Kisah tentang keteguhan, kesabaran, dan keuletan yang dahsyat. Kisah tentang bagaimana menambang potensi untuk kemenangan mengalahkan kelemahan diri sendiri.

Prof Dr Abdullah Azzam adalah pakar ushul fiqh yang disegani di dunia Islam. Ia meraih doktor syariah dari Al Azhar University. Hebatnya, ia menyelesaikan doktornya itu di tengah-tengah perjuangannya membela tanah kelahirannya, Palestina, yang dijajah Israel. Beliaulah ulama yang berhasil menyatukan Afghanistan untuk berpadu melawan penjajahan Rusia.

Di dunia Islam, Prof Dr Abdullah Azzam adalah simbol dan ikon perlawanan terhadap kolonialisme dalam bentuk apapun. Ia rela meninggalkan kursi guru besarnya demi mengajarkan kepada dunia cara melawan kolonialisme yang tidak berperikemanusiaan.

Suatu hari Prof Dr Abdullah Azzam mengajak mahasiswanya ke lapangan. Ia ingin mengajarkan satu pemahaman dengan kalimat “mastatha’ta” yang artinya semampu kamu. Kalimat itu sering ditemukan dalam Alquran dan hadis. Misalnya, tentang kewajiban haji adalah kalimat mastatha’ailaihisabila, selama mampu menempuh perjalanannya.

Para mahasiswa itu lalu berlari. Ada yang cepat, ada yang lambat, dan ada yang agak santai. Mereka berlari mengelilingi lapangan. Ada yang baru setengah lapangan sudah menyerah. Ada yang satu kali putaran. Ada yang dua kali putaran. Ada yang tiga kali putaran. Sampai akhirnya semua berhenti dengan napas terengah-engah, tapi wajah mereka masih tampak segar.

Sang professor kembali mengumpulkan mereka. “Apakah kalian sudah mengerahkan seluruh kemampuan kalian?” Tanya Prof Dr Abdullah Azzam. Serentak para mahasiswa itu menjawab “Iya. Sudah!”

“Aku tidak melihat satu pun di antara kalian yang sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk lari!” tegas Profesor.

“Saya keliling sampai lima kali professor. Saya sudah mati-matian untuk itu!” jawab seorang mahasiswa.

“Belum. Kamu belum mati-matian mengerahkan kemampuanmu. Baiklah akan saya contohkan bagaimana berlari semampu yang saya bisa!” tegas Sang Profesor.

Prof Dr Abdullah Azzam itu lalu berlari keliling lapangan. Karena sudah tua, dia tidak berlari secepat anak muda. Dia berlari dan terus berlari. Dia berhasil mengelilingi lapangan dan terus berlari. Dua kali ia mengelilingi lapangan dan terus berlari. Meski terengah-engah dan wajah sudah memucat, dia terus berlari. Terus berlari. Sampai akhirnya pingsan di tengah lapangan.

Para mahasiswa itu langsung berlari untuk menggotong guru besarnya ke tempat yang nyaman. Wajah Prof Dr Abdullah Azzam itu benar-benar pucat pasi. Seolah-olah tidak ada lagi darah yang mengalir di wajahnya. Begitu beliau siuman, bibirnya bergetar, “Sampai kamu curahkan semua tenagamu, sampai kamu tidak bisa lagi menggerakkan otot-ototmu, kamu tidak mampu lagi melangkahkan kakimu. Itu berarti kamu sudah mencurahkan seluruh kemampuanmu untuk berlari!”

“Kita akan sukses, kita akan menang diantaranya kalau kita telah mengerahkan seluruh kemampuan kita untuk menang!” kata Prof Dr Abdullah Azzam lirih. Para mahasiswa itu sangat tersentuh dengan pelajaran Sang Profesor hari itu. Mereka langsung tahu bagaimana memahami kalimat “mastatha’ta” yang artinya semampu kamu.

* * *

Salah satu penyebab kegagalan yang paling lazim adalah kebiasaan tidak mencurahkan kemampuan sampai benar-benar habis. Juga kebiasaan menyerah menghadapi kekalahan sementara. Setiap orang pernah mengalami kesalahan ini.

Tentang menghadapi kekalahan sementara, ada hal yang bisa diambil hikmah dari kisah RU Darby, orang yang sukses dengan bisnis asuransinya. Kisahnya sangat masyhur. Kegigihannya menjual polis yang luar biasa sering dijadikan contoh dalam banyak pelatihan motivasi tingkat dunia, ternyata bermula dari kisah kegagalannya menghadapi kekalahan sementara.

Saat itu penyakit “demam emas” melanda Amerika pada masa pertambangan emas besar-besaran. RU Darby termasuk orang yang terjangkiti “demam emas” tersebut. Ia pun pergi ke daerah Colorado untuk menggali emas dan menjadi kaya.

RU Darby masih berpikiran bahwa emas hanya bisa ditambang dari tanah. Ia belum sampai pada pemikiran bahwa emas yang ditambang dari pemikiran manusia itu jauh lebih banyak dari emas yang ditambah dari tanah. Setelah sampai daerah yang “menjanjikan” RU Darby pun memilih tanah galian dan mulai bekerja dengan sekop dan peralatannya.

Setelah berminggu-minggu kerja keras, dia merasa mendapatkan impiannya dengan ditemukannya biji emas yang berkilau-kilauan. Semangat hidupnya membara, ia membayangkan akan menjadi orang yang kaya raya. Dia merasa memerlukan mesin untuk mengeluarkan biji ke permukaan tanah.

Diam-diam dia menutup tambangnya. Ia kembali ke kampung halamannya di Williamsburg, Maryland, dan menceritakan kepada kerabat serta beberapa tetangga tentang penemuannya. Ia berhasil meyakinkan sanak kerabat dan tetangganya untuk menggumpulkan uang guna membeli mesin tambang yang diperlukan. RU Darby kembali kesana untuk mengerjakan tambang.

Dengan alat tambang itu, Darby berhasil mengeruk segerbong biji emas dan mengapalkannya ke pabrik pengolah. Hasilnya membuktikan bahwa mereka memiliki salah satu tambang yang terkaya di Colorado. Beberapa gerbong lagi dari biji itu akan bisa melunasi utang. Kemudian akan datang keuntungan besar.

Penggalian pun jalan terus dan harapan Darby semakin meningkat. Kemudian sesuatu terjadi. Akar biji emas itu seperti hilang begitu saja. Ibaratnya, sudah menggali sampai ujung kaki langit, tapi biji emas itu tidak juga ditemukan. Mereka terus menggali dan menggali, dengan mati-matian berusaha menemukan kembali urat emas itu, tetapi semua sia-sia.

Akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah. Mereka menjual mesin kepada tukang rongsokan seharga beberapa ratus dolar, dan naik kereta api pulang kampung. Tukang rongsokan memanggil insinyur pertambangan untuk meninjau tambang emas dan membuat sedikit perhitungan. Insinyur memberitahukan bahwa proyek itu gagal karena pemiliknya tidak mengetahui “jalur patahan”. Perhitungannya menunjukkan bahwa urat emas akan ditemukan hanya sejauh tiga langkah dari Darby menghentikan penggaliannya. Dan tepat disitulah emas ditemukan!

Si Tukang rongsokan mengeruk biji emas bernilai jutaan dolar dari pertambangan tersebut karena dia cukup pintar untuk mencari nasihat seorang ahli sebelum menyerah. Lama setelah itu, Darby menyebut kembali kerugian berlipat ganda setelah dia menyadari bahwa keinginan bisa diubah menjadi emas. Penemuan ini datang setelah dia memasuki bisnis menjual asuransi jiwa.

Ingat bahwa dia kehilangan harta banyak sekali karena dia berhenti menggali sejauh tiga langkah dari tempat emas terpendam. Darby memetik keuntungan dari pengalaman dalam pekerjaan pilihannya dengan cara sederhana mengatakan kepada dirinya sendiri, “Saya memang berhenti tiga langkah dari emas, tapi saya tidak akan berhenti karena orang mengatakan ’tidak’ ketika saya minta dia membeli asuransi.”

RU Darby menjadi salah satu dari sekelompok kecil orang yang menjual lebih dari sejuta dolar asuransi jiwa per tahun. Kegigihannya adalah berkat pelajaran yang dipetiknya dari sikap gampang menyerah dalam bisnis pertambangan emas.

Sebelum sukses datang ke kehidupan seseorang, dia pasti akan menemui banyak kekalahan sementara, dan mungkin kegagalan. Kalau kegagalan mengalahkan seseorang, cara yang paling mudah dan paling logis adalah menyerah. Itulah yang dilakukan kebanyakan orang. Sedangkan tidak menyerah pada kegagalan adalah yang sedikit dilakukan orang.

Terbukti, orang-orang besar yang mengukir sejarah luar biasa adalah orang-orang yang mampu mengalahkan dirinya sendiri. Orang yang mampu memaksa dirinya sendiri mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki dan tidak menyerah pada satu kegagalan sementara. Karena kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika seseorang tidak mengerahkan yang terbaik yang dimilikinya.

habiburrahman el shirazy

Renungan: Mengambil Contoh

Mengambil Contoh

Pada suatu waktu, saya menerima sebuah email dari kawan lama. Terharu rasanya, sebab lama tak jumpa. Tapi begitu membacanya saya terkejut. Bersungut, sebab emailnya berisikan complain atas tulisan saya. Isinya kira – kira protes dengan keras, kenapa kok dalam tulisan itu saya mengambil contoh dari non islam? Kenapa tidak mengambil contoh dari para sahabat, tabiin atau orang – orang faqih islam lainnya? Apakah tidak ada lagi yang bisa dijadikan contoh dari islam? Padahal banyak tauladan yang bisa diambil. Begitu sanggahnya.

Lama saya tercenung mengoreksi diri. Apakah ada yang salah dengan tulisan – tulisan itu? Apakah tidak boleh mengambil contoh dari non muslim? Atau apakah ada yang berubah dengan kawan ini? Beberapa pertanyaan pun menggelayut. Kemudian sebelum saya memberikan respon, sahabat lainnya memberikan jawaban atas protes kawan tersebut. Sahabat ini mengatakan bahwa memang saat ini susah kita menemukan tokoh islam yang mendunia. Bisa dijadikan panutan, diakui kredibilitas dan eksistensinya. Sebab kebanyakan tokoh islam sekarang malah dicap teroris, dan dimata – matai gerak – geriknya oleh orang islam sendiri.

Dari sahabat ini, kemudian saya memberanikan diri menimpali. Saya sampaikan bahkan Allah pun dengan gamblang menjadikan Firaun, Namrud dan orang – orang kafir lainnya sebagai tamsil di dalam al-quran. Kenapa kita tidak boleh mengambil contoh dari non muslim?

Sepenggal kalimat yang saya kirim, tak disangka mendapat respon balik yang begitu cepat dan tajam dari kawan lama ini. Seperti api. Dia berkilah, bahwa Allah menyajikan Firaun cs di dalam al-Quran adalah sebagai bandingan agar kita tidak mengikuti tingkah lakunya. Beda dengan apa yang ditulisan itu seolah kita harus menirunya. Padahal dia bukan orang islam.

Di sinilah saya baru tersadar dan menemukan ujung pangkal kesalahpahaman itu. Seperti biasa, saya sudahi perdebatan ini, biar tidak berlarut dan berpanjang kali lebar, dengan permintaan maaf yang tulus dan mendalam. Akhirnya menutup perbedaan ini dengan: case closed.

Kebaikan itu bersifat universal, sehingga di manapun ia berada siapa pun berhak meniru dan mengambilnya. Seperti Bunda Theresia di Calcutta India, yang sangat perhatian dengan fakir miskin dan anak – anak terlantar sehingga mengantarkan dia mendapat anugerah nobel karenanya. Pada tulisan saya yang mengambil contoh dengannya adalah berupa ajakan bagaimana kita bisa mengolah hati dan rasa kasih sayang kita terhadap sesama. Tidak mengajak menjadi seperti dia atau beragama seperti dia. Melainkan, ayo tingkatkan kepedulian kita kepada sesama. Tidak hanya kepada orang seiman saja tetapi kepada semua makhluk Allah yang ada di sekitar kita. Hiasilah keimanan dan hidayah pada diri ini dengan akhlak mulia. Kalau orang lain bisa, kenapa kita yang menyebut diri sebagai kekasih Allah tidak bisa melakukannya? Seharusnya malu, bukan malah menyalahkan contohnya.

Sebab Allah sendiri pun memberikan teladan yang jelas, dimana seorang pelacur yang hanya memberi minum dengan sepatunya seekor anjing yang melet – melet kehausan, akhirnya ia masuk surga. Bukankah yang demikian itu jelas? Contoh itu bukan mengajak menjadi pelacur bukan? Akan tetapi menunjukkan bahwa berbuat baik kapan saja, dimana saja selalu bernilai dan berharga di mata Allah dan akan dibalas dengan yang lebih baik. Sebab Allah Maha Syukur. Dan kita bisa mengambil kebaikan itu dengan bentuk rasa sayang terhadap binatang, tidak menganiayanya, memeliharanya dalam bentuk berpasangan, memberinya makan dan tidak menyiksanya.

Pada kasus lain seperti jabat tangan, Nabi SAW pun memberikan suri tauladan yang jelas. Karena baik, maka diadoplah berjabat tangan sebagai ritual ketika seorang muslim ketemu maupun berpisah, melengkapi ucapan salam yang mendahuluinya. Kelakuan baik itu diambil dari Ahli Yaman, bukan asli islam. Sedangkan laku penghormatan dengan sujud Nabi menolaknya. Sebab mudhorotnya lebih banyak.

Memang benar, masih banyak contoh baik yang bisa diambil dari kalangan islam sendiri, baik dari Nabi SAW, para sahabat, tabiin dan ulama salaf lainnya. Tapi ada kurangnya ketika mengambil contoh dari kalangan sendiri. Selain contoh itu jauh di awang – awang, kurang up date, actual dan kekinian, bantingannya juga kurang menggelegar. tonjokannya kurang mantap. Bahkan terkesan biasa. Inilah sasaran bidikannya. Namun jika diambilkan contoh dari luar kalangan biasanya tersulut dan berkobar gairah kita untuk meraihnya. Itu bagi yang sadar, bagi yang seperti kawan lama saya itu bisa jadi malah petaka. Kalau tidak tersinggung, pastilah apatis dibuatnya. Kawan ini lupa sebuah dalil dalam hadits Bukhori, dimana Nabi SAW menyatakan ‘Aslamta alaa maa salafa min khoirin – Kamu islam sebab kebaikan kamu yang telah lewat.”

Kebaikan itu bukan hanya milik orang iman saja, orang lain pun bisa memilikinya. Siapa pun berhak mengerjakan kebaikan. Dan kepada Allahlah kita serahkan segalanya. “Maka barangsiapa yang berbuat kejelekan seberat dzarroh/atom (sekecil apapun) Allah akan melihatnya. Dan barangsiapa yang berbuat kebaikan seberat dzarroh/atom Allah juga melihatnya.” (QS az-Zalzalah 7-8). Jadi, jangan alergi ketika mendapati orang lain berbuat baik, terlebih dari luar kalangan. Kalau memang baik, tidak melanggar syariat, dan dimampukan untuk mengamalkannya, kenapa tidak? Sebab Allah Yang Maha Menghukumi. Bukan kita makhluk bumi ini.

Faizunal abdillah

Hidup sehat tanpa Rokok

MENGHENTIKAN kebiasaan merokok memang tidaklah mudah. Namun, bukan berarti Anda tak bisa melakukannya. Dengan disiplin serta motivasi dan keinginan yang kuat berhenti merokok, bukanlah hal mustahil.

Bak candu, rokok telah membius banyak orang. Saking kecanduannya, mereka sama sekali tak menggubris bahaya di balik kepulan asap rokok tersebut. Malah, sebagian orang mengaku tak bisa konsentrasi atau mengeluarkan ide tanpa rokok. Padahal, di balik itu semua rokok telah menjadi pembunuh berdarah dingin. Tak percaya? Tengok saja data dari Demografi Universitas Indonesia yang dilansir tahun lalu.

Dari data tersebut disebutkan jumlah perokok aktif di Jakarta diperkirakan mencapai tiga juta orang atau 35 persen dari 9,057 juta warga Jakarta. Sementara itu, jumlah total perokok aktif di Jakarta juga meningkat 1 persen per tahun. Data juga menyebutkan bahwa di Indonesia ada 1.172 orang meninggal dunia per hari karena penyakit yang diakibatkan rokok.

Tembakau atau rokok membunuh separuh dari masa hidup perokok dan separuh perokok mati pada usia 35-69 tahun. Data epidemi tembakau di dunia menunjukkan tembakau membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahunnya.

"Jika hal ini berlanjut terus, pada 2020 diperkirakan terjadi sepuluh juta kematian, dengan 70 persen terjadi di negara sedang berkembang," jelas Menteri Kesehatan dr Endang R Sedyaningsih MPH Dr PH dalam sambutan yang dibacakan Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Dirjen P2PL Depkes ketika membuka Temu Karya Peringatan Kesehatan akan Bahaya Rokok, di Jakarta, 12 Desember 2009.

Pada masa mendatang, masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia semakin berat karena dua di antara tiga laki-laki adalah perokok aktif.Lebih bahaya lagi karena 85,4 persen perokok aktif merokok dalam rumah, bersama anggota keluarga sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. "Selain itu, 50 persen orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengonsumsi alkohol," kata Menkes.

Fakta juga mengungkapkan bahwa lebih dari 43 juta anak Indonesia serumah dengan perokok dan terpapar asap tembakau. Padahal, anak-anak yang terpapar asap tembakau dapat mengalami pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksi saluran pernapasan dan telinga serta asma. "Kesehatan yang buruk di usia dini menyebabkan kesehatan yang buruk di saat dewasa," imbuh Menkes.

Berdasarkan data The Global Youth Survey pada 2006, 6 dari 10 pelajar (64,2 persen) yang disurvei, terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih dari sepertiga (37,3 persen) merokok, bahkan 3 di antara 10 pelajar atau 30,9 persen pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun.

Menurut Menkes, meningkatnya jumlah perokok di kalangan anakanak dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi gencarnya iklan rokok, promosi, dan sponsor rokok. Padahal, rokok atau tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular, seperti jantung dan gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Di samping itu, rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insiden hamil di luar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi, dan peningkatan kematian perinatal.

Mengonsumsi rokok menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih bagi keluarga miskin. Rata-rata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. "Alih-alih untuk perbaikan gizi keluarga dan pendidikan anak, justru pendapatan yang terbatas dibelanjakan untuk rokok," ujar Menkes.

Menurut Menkes, tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia menduduki urutan ke-5 konsumsi tembakau tertinggi di dunia, setelah China, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang, dengan perkiraan konsumsi 220 miliar batang pada 2005.

"Marilah kita ciptakan lingkungan yang bersih dan bebas asap rokok, sehingga generasi muda kita dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh, berkualitas, dan siap membangun negara kita,? pesan Menkes.

"Sekitar 70 persen perokok ingin berhenti, tetapi hanya 5-10 persen yang dapat melakukannya tanpa bantuan,? jelas ahli spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Umum Persahabatan Dr Tribowo T Ginting SpKJ. Dengan adanya peran psikologis yang cukup besar pada timbulnya merokok terhadap seseorang, penting diperhatikan tata laksana dan pemantauan psikologis dalam proses berhenti merokok.

"Beberapa bentuk terapi yang bisa dilakukan agar para pecandu rokok berhenti merokok adalah dengan konseling, peningkatan motivasi, terapi kognitif dan perilaku, dan lainnya,? papar Tribowo saat menjadi pembicara dalam acara Malam Penghargaan Peserta Quitters Are Champions, yang diadakan Pfizer Indonesia, belum lama ini.

Dokter Spesialis Paru dan Wakil Ketua Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan Dr Agus Dwi Susanto SpP mengatakan, populasi penduduk Asia yang berhenti merokok alasannya adalah demi kesehatan, yang kemudian adalah alasan keluarga dan ekonomi. "Pendekatan berhenti merokok adalah dengan melakukan pendekatan multidisiplin, di mana modal awal yang harus dimiliki adalah motivasi, niat, serta komitmen," ujar Agus.

Seperti yang dialami salah satu pecandu rokok yang berhenti merokok, Brahmantya Sakti. Pria berusia 33 tahun ini dulu mengaku sudah menjadi perokok selama 17 tahun. Setiap hari dia mampu mengisap 20-30 batang per harinya. ?Life without tobacco is my new lifestyle,? tuturnya.

Semua perokok pasti di dalam hati kecilnya sadar bahwa merokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Namun, diperlukan lebih dari sebuah niat yang kuat untuk berhenti, yaitu dukungan lingkungan. Sementara itu, lingkungan di Indonesia sangat mendukung sekali untuk merokok. Tidak ada pengawasan dan tindakan tegas, walaupun sudah ada peraturannya.

"Dan celakanya, merokok sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup di semua lapisan masyarakat," ujar Brahmantya.

Brahmantya menyarankan para pecandu untuk mengubah tren gaya hidup menjadi tidak merokok. Brahmantya yakin hidup tanpa rokok bisa menjadi suatu tren, gaya hidup (lifestyle) yang akan diikuti banyak orang seperti layaknya Blackberry menjadi tren di Indonesia. Atau paling tidak untuk kalangan profesional atau mereka yang well educated.

"Pendekatan digunakan secara logika maupun spiritual, saya yakin, akan efektif. Tinggal dibutuhkan suatu kelompok, institusi atau swasta yang melakukannya secara konsisten," ujarnya.
(Koran SI/Koran SI/tty)

The Power of Hug

Various studies indicate a hug therapy can cure physical and psychic illness. This also is able to cope with stress, depression and others. The person who is held, or hugged, will feel the power of love that surrounds them. This strength that makes the body immune system is increasing.

When people hugged each other, the body releases oxytocin, a hormone which is associated with feelings of peace and love. This hormone can make heart and mind healthy. This hormone is only able to get out if humans have a healthy life, feeling peaceful and serene.

However, hug therapy is similar to walking therapy. Hug therapy increases the body balance, health, and reduce stress levels, especially for the young professionals who work in the metropolis.

In this therapy, hugging does not mean you have to find a husband or boyfriend to do this. This can be performed on anyone with love and peace. Of course, these hugging are not seen as negative thing which include passion. This is also not 'embrace of social', such as shaking hands, kissing cheeks left and right, as the culture that the people do in some of the country or the party at first met.

The hugging in this therapy is touching the arms each other, binding the body and the body and touching each other. When two people are embraced, they will feel comfortable and peaceful.

Dr. Bhagat, one of the doctors who examined the influence of hugging in India, said that shaking hand meeting cheek with cheek also help. This is because there is a sense of warmth when people shook hands.

Furthermore, the children who are often touched, stroked and cuddled by their parents also will grow into a healthy child. They will feel comfortable and have confidence. Their growth and health is better than the children who are rarely touched, stroked and cuddled.

Touch and hug means a lot to the parents as well, especially when they are losing someone, depression, stress. By hugging each other, the adults feel that they are being paid attention, loved and needed. All over the skin is very sensitive with a hug, and desperately need a touch of warm and close.

A reiki master in Mumbai, India, also said that hug means a lot. It is a means to transform. With a hug, people will be getting closer each other. If you have tenuous relationship with your couple, hug him/her is one way to warm it.

Additionally, if your household on the verge of collapse, try holding your husband/wife 20 times a day. The divorce will be away from you. Moreover both of you will live happier, healthier, and youthful. And you will avoid stress and depression as well.

Dr. Harold Voth, a senior psychiatrist in Kansas, the United States has conducted research with hundreds of people. The result shows that those who embraced able to drive depression, enhance immunity, youth, sleep better, healthier.

If a baby or child fussy or ill, do not leave him/her alone but hug him/her. With a hug, they will feel comfortable. As the result, they will have a better immune, and their health would be much better. And the parents, you will also get a good effect of this therapy. You will be much healthier, younger, and free from depression.

Hugs can heal the physical and psychic pain. The touch produced by hugs help ease the pain. Some serious illness often causes sufferers feel frustrated, angry, this make the disease can not be cured. With a hug, these frustrated patients will feel comfortable. This is because hugging gives positive energy to the emotions of the patients. They will be able to change their negative emotions into positive emotions, especially if the patients got a hug from a loved one.

Edmund loves writing. He also writes about exercise and computer. Check out his latest website on best printer scanner copier, which reviews and lists the best printer scanner copier fax machines for your needs.

Article Source: http://EzineArticles.com/?expert=Edmund_N_Figueroa

Senin, 29 Maret 2010

Ngemil tanpa Gembil

Ngemil tanpa Bikin Pipi Gembil

TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO Interaktif, Merenda resolusi baru pada awal 2010 adalah hal biasa. Bagi mereka yang menjadikan hidup lebih sehat sebagai resolusi pada tahun macan ini umumnya menyebutkan hal-hal seperti ingin menurunkan berat badan, berhenti merokok, berhenti kebiasaan begadang, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, serta makan lebih sehat dan rajin berolahraga.

Inilah janji yang diucapkan oleh 10 finalis peserta Healthylicious, reality show online pertama di Indonesia yang melombakan sejauh mana peserta bisa menjalani resolusi hidup sehat mereka. Setidaknya dalam waktu tiga bulan, dimulai sejak awal Maret lalu. "Kami ingin mendorong peserta untuk (menjalani) resolusi sehat, punya gaya hidup sehat, asupan makanan, dan rajin olahraga," kata Suhendar, Manajer Marketing dan Produk Soyjoy, yang mensponsori acara itu.

Nyatanya, tantangan untuk menjalani resolusi hidup sehat mungkin tak semudah janji ke-10 finalis, sosok profesional muda kota yang kesehariannya sibuk mengelola karier. Belum lagi, selama lomba, mereka akan mendapat pengawasan dari lingkungannya dan peserta voting lomba.

Salah satu ujian terberat mereka adalah mengelola keinginan untuk ngemil sembarangan. Harus diakui, ngemil sudah jadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Nasta Inda, peserta yang memasuki usia 30 tahun dan tertantang untuk kembali memiliki berat badan idealnya seperti lima tahun lalu, mengakui ujian berat itu. "Siomay depan kantor enak banget," katanya tergelak.

Pilihan camilan, diakui oleh Wulan ND Pusponegoro, XXX, juga bisa jadi sandungan. "Kalau begadang itu enggak tahan sama camilan mi instan," kata Wulan, yang sering terpaksa begadang dan punya kebiasaan merokok saat sibuk bekerja. Menurut Prof Dr Made Astawan, ahli gizi yang mendampingi para peserta sejak melakukan tes kesehatan awal, pola hidup sehat, termasuk ngemil, bisa diatasi asal punya pengetahuan yang benar tentang asupan makanan, mengontrol kadar indeks glikemik, dan gula darah, termasuk olahraga.
Indeks Glikemik (IG) adalah acuan seberapa cepat makanan bisa menaikkan kadar gula dalam darah. IG tinggi menaikkan gula darah dengan cepat, demikian pula sebaliknya. Menggunakan glukosa murni, nilai IG = 100 sebagai pembanding, indeks glikemik dibagi tiga. IG rendah kurang dari 55, IG sedang 55-70, dan IG tinggi lebih dari 100. Camilan umumnya memiliki IG tinggi, karena biasanya memiliki bahan penyusun dari tepung, gula, lemak, dan miskin zat gizi, seperti vitamin, mineral, serat diet, serta komponen bio aktif lain, yang penting bagi kesehatan.

"Setelah masuk ke tubuh selama 15 menit sampai 1 jam, seberapa cepat IG makanan bisa meningkatkan kadar gula darah," kata Astawan saat dihubungi Tempo. Misalnya pada makanan dengan IG tinggi, dalam 15 menit langsung menaikkan kadar gula darah, membuat insulin merespons dengan cepat, tapi dengan cepat pula akan turun. Membuat lapar.
"Kalau kadar gula darah naik-turun-naik dengan cepat tak terkendali akan memicu penyakit diabetes, ketika kadar gula darah jadi tinggi terus-menerus," kata Astawan. Dia mengingatkan, untuk menjaga kesehatan dan menurunkan berat badan, makan
makanan atau camilan yang rendah IG dibutuhkan agar terasa kenyang lebih lama. "Tapi untuk yang habis berpuasa atau olahraga, justru dianjurkan yang IG-nya tinggi, supaya cepat menggantikan kadar gula darah yang hilang saat puasa," katanya.

Tak perlu merasa bersalah ketika mengalami serangan kepingin ngemil. Sebab, Anda tak sendiri. Jika bijak, semestinya kegiatan ngemil tak perlu membuat kita terjebak dalam persoalan kesehatan. Sebenarnya, makan makanan kecil lebih sering justru membantu. Makan makanan kecil tiap 2,5-3 jam sekali malah akan membantu kadar gula darah tetap dalam kondisi normal sepanjang hari. Cara ini juga malah akan membuat perut tak terlalu kosong saat makan besar tiba.

Karena itu, nafsu untuk makan berlebih pun bisa terhindarkan. Seperti diakui Astawan, camilan di Indonesia umumnya padat energi dari karbohidrat, gula tinggi, dan natrium yang membuat rasa gurih asin yang menggoda selera. Belum lagi porsi kecil yang menipu. Misalnya saja permen dan keripik-keripikan. "Jadi, intinya adalah edukasi tentang bagaimana pola makan yang sehat," ujarnya. | UTAMI WIDOWATI



Nikmati Tiap Kunyahan

1. Pastikan membaca dengan teliti kandungan zat makanan di kemasan camilan.
2. Jangan terpaku pada camilan yang disukai saja. Masih banyak pilihan camilan lain yang bisa jadi petualangan, sekaligus mungkin memiliki kalori lebih rendah.
3. Serat dari gandum utuh, buah, sayur segar, dan kacang-kacangan lumayan bisa bertahan lama di dalam pencernaan.
4. Jangan berpikir karena camilan adalah makanan kecil, kita bisa mengambilnya
dalam porsi besar.
5. Makan perlahan dan nikmati tiap kunyahan.
6. Otak membutuhkan waktu selama 20 menit untuk menerima pesan bahwa perut sudah penuh. Gunakan ini sebagai senjata pengecoh, misalnya dengan minum air putih.
7. Jangan jadikan camilan sebagai makanan utama. Jangan mengira mengkonsumsi lebih
banyak makanan camilan bisa menggantikan porsi makanan utama.
| UTAMI WIDOWATI | Berbagai Sumber

http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/03/29/brk,20100329-236324,id.html

Kamis, 25 Maret 2010

3 Manfaat Jalan Kaki

Nilai masing-masing olahraga tak selalu sama. Mungkin yang satu terbukti ampuh untuk mengencangkan otot, sedangkan yang lain baik untuk membakar kalori atau membentuk otot. Karena itu, kita sering dianjurkan untuk memvariasikan pilihan olahraga sehari-hari supaya semua manfaatnya bisa kita dapatkan.

Dari sekian banyak jenis olahraga yang tersedia, jalan kaki menjadi salah satu olahraga yang memiliki khasiat terbanyk. Manfaatnya diumumkan oleh situs kesehatan ternama webmd dalam artikel 7 Most Effective Exercises. Mau tahu bukti apa saja yang diberikan dari khasiat berjalan kaki? Ini beberapa penjelasannya.

Pertama, memperkecil risiko kanker. Menurut Dr. Lifang Hou, ilmuwan dari National Cancer Institute di Bethesda, Maryland, berjalan kaki, joging, bersepeda, semuanya dapat memperkecil risiko kanker usus, yang penting dilakukan setiap hari dan terus menerus. Selain itu bonus yang didapat selain terhindar dari kanker adalah meningkatnya kekebalan tubuh. Detoksifikasi yang terjadi saat tubuh kita bersimbah keringat, dapat meningkatkan sistem kekebalan.

Kedua, menyehatkan jantung. Di saat kaki dan tangan terasa kaku, persendian nyeri, dan ujung-ujung jari kedinginan, bisa jadi itu salah satu tanda sirkulasi darah yang tidak lancar. Hal seperti ini tidak boleh dianggap remeh. Karena, pembuluh darah yang tersumbat akan mengangggu kerja jantung.

Tak perlu melakukan operasi pelebaran pembuluh darah untuk mengatasinya. Lebih baik tempuhlah cara sederhana seperti yang dianjurkan Edward R. Laskowski, MD., yaitu rutin berjalan kaki. Menurutnya, saat kita berjalan, terjadi proses pembakaran di tubuh yang salah satunya adalah lemak yang menyumbat pembuluh darah ke jantung.

Bonus yang didapat adalah risiko stroke berkurang karena pembuluh darah lancar, laju oksigen menjadi leluasa. Informasi ini didapat dari penelitian Harvard School of Public Health, Boston. Laporan penelitian menyebutkan orang yang berjalan kaki selama 30 menit setiap hari, risiko strokenya berkurang 20-27 persen.

Ketiga, merasakan 30 tahun lebih muda. Sering berjalan kaki, penampilan pun tampak lebih muda 30 tahun. Ini karenak kecukupan oksigen yang diperlukan untuk memelihara kesegaran sel-sel tubuh. Plus, membantu mengaktifkan produksi kolagen yang menjaga kelembapan kulit.

Olahraga seperti jalan kaki dapat memperlancar sirkulasi oksigen dan peredaran darah. Dengan darah yang lancar, nutrisi ke seluruh jaringan kulit tidak akan terhambat. Kelancaran oksigen dan nutrisi adalah dua syarat penting dalam proses produksi kolagen. Di dalam penelitian terbukti pembuluh darah wanita usia 60 tahun, ternyata bisa sama sehatnya dengan wanita usia 28 tahun, asal sejak muda rutin berjalan kaki selama 40 menit setiap hari.

Bonus yang didapat adalah umur semakin panjang. Informasi yang dimuat dalam New England Journal of Medicine, menyebutkan bahwa berjalan kaki sepanjang 3,5 km
per hari dapat menurunkan angka kematian lansia. Pasalnya, jika sel-sel tubuh sehat, otomatis kerja organ-organ penting pun terganggu. Ini sama artinya dengan umur yang lebih panjang.

publishing by Jekethek - Blog Berita Indonesia

Rabu, 24 Maret 2010

Jalan Jalan Yuk..

Jalan kaki adalah olahraga yang murah, aman dan sangat menyenangkan bila dilakukan bersama-sama teman, pasangan atau keluarga. Dan jangan pernah menganggap remeh jalan kaki, karena tidak sedikit manfaat yang bisa kita dapatkan dari “sekadar” berjalan-jalan.

Pada dasarnya, aktivitas fisik yg dilakukan secara kontinyu dan dalam waktu yg panjang dapat melatih kesegaran jasmani seseorang, termasuk berjalan kaki. Selain melatih kesegaran jasmani, oksigen yang dihirup dan diedarkan akan melancarkan sirkulasi darah. Efeknya, kondisi tubuh tak cepat lelah dan lebih cepat mengembalikan tubuh pada kondisi normal, serta mengurangi stres atau depresi.


Jalan Kaki dan Jantung


Jalan kaki diklaim dapat menyehatkan jantung Anda, karena jalan kaki secara teratur dapat menurunkan resiko hipertensi, yaitu salah satu faktor pencetus penyakit jantung. Selain itu, jika Anda memang penderita hipertensi, aktivitas berjalan kaki justru akan sangat membantu menurunkan mengurangi tekanan darah Anda, tentunya jika dilakukan secara rutin.

Aktivitas jalan kaki memang baru bisa disebut olahraga jika dilakukan secara kontinu, minimum 30 menit setiap harinya. Untuk latihan jantung, perhitungan zona latihannya adalah 60-80 % dari denyut nadi maksimum (DNM). Angka DNM diambil dari 220 – umur. Jadi, misalnya Anda berusia 40 tahun, DNM-nya adalah 220 – 40 = 180, maka denyut nadi latihan Anda antara 60% x 180 = 108 dpm (denyut per menit) sampai dengan 80% x 180 = 144 dpm.

Namun agar latihan lebih efektif dan bisa masuk zona latihan, sebaiknya intensitasnya ditambah, baik itu kecepatannya, jarak tempuhnya, waktu dan juga medannya (misalnya jalan yang menanjak/menurun) . Latihan pun bisa dimulai dari seminggu sekali, seminggu dua kali, seminggu tiga kali, sampai nantinya bisa dilakukan setiap hari.


Jalan Kaki dan Nyeri Punggung

Mereka yang sedang menderita nyeri punggung atau sedang dalam masa penyembuhan akibat nyeri punggung, disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti aerobik, namun untuk beberapa kasus penderita nyeri punggung, kadang olahraga ringanpun tetap terasa nyeri sehingga mereka cenderung berhenti berolahraga.

Sebagai alternatifnya, maka disarankan untuk mengganti olahraga ringan dengan berjalan kaki. Jalan kaki dengan kecepatan rendah yang stabil dan seimbang justru akan menjaga dan meningkatkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sambil turut mengurangi kecenderungan timbulnya nyeri punggung di kemudian hari.

Sebelum berolahraga dengan cara jalan kaki, lakukan peregangan secara perlahan dan lembut untuk meregangkan otot dan sendi-sendi agar terbiasa dengan gerakan berjalan kaki. Namun ada baiknya sebelum melakukan peregangan, Anda terlebih dulu melakukan jalan ringan selama lima menit untuk pemanasan.

Karena berjalan kaki dapat melatih otot betis, paha, panggul dan torso, maka olahraga ini dapat meningkatkan stabilitas tulang belakang dan juga kondisi otot-otot penyangga sehingga postur tubuh yang tegak tetap terjaga. Selain itu, berjalan kaki juga dapat memperkuat tulang, sehingga apabila dilakukan secara rutin dapat membantu mencegah osteoporosis dan bisa membantu mengurangi nyeri osteoarthritis.

Jalan Kaki dan Diabetes

Diabetes Prevention Program pada tahun 2001 mempublikasikan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu, dibarengi dengan mengatur porsi makan, ternyata dapat mengurangi resiko diabetes sampai 50% pada partisipan yang kelebihan bobot badan disertai kadar gula darah tinggi. Mereka juga mengalami penurunan bobot badan rata-rata 7,5 kg dalam setahun.

Rutin berjalan kaki memang sangat baik dilakukan bagi penderita diabetes karena bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk memproses gula sehingga tidak menumpuk berlebihan di dalam darah. Hasilnya, kadar gula dalam darah bisa turun, sehingga bisa mengurangi resiko Anda menderita penyakit jantung dan ginjal.


Sebelum dan sesudah berjalan kaki, cek kadar gula darah Anda. Jika terlalu rendah, di bawah 100 mg/dl, Anda harus menambah asupan karbohidrat sekitar 15-30 gram. Jika terlalu tinggi, di atas 200 mg/dl, maka sebaiknya tunda dulu olahraga Anda sampai kadar gula darahnya turun. Penting untuk para diabetisi untuk selalu melakukan pengecekan kadar gula darah dengan interval yang rutin jika ingin mencoba berjalan kaki dengan jarak tempuh yang jauh.

Waktu yang paling baik untuk diabetisi melakukan olahraga jalan kaki adalah sekitar 1-2 jam setelah makan, saat insulin dan kadar gula darah mulai stabil. Paling disarankan jika dilakukan di pagi hari, terutama untuk penderita diabetes tipe 1.

Untuk menghindari terjadinya penurunan kadar gula terlalu rendah saat berjalan kaki, sebaiknya bawalah makanan ringan yang mengandung karbohidrat. Setelah selesai berjalan kaki, anda mungkin butuh asupan karbohidrat sedikit lebih banyak dari biasanya untuk mencegah terjadinya hipoglikemia. Yang terpenting saat Anda mencoba program ini, Anda harus ekstra hati-hati terhadap gejala-gejala dan tanda-tanda yang mungkin terjadi, jangan memaksakan diri, dan sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.


Jalan Kaki dan Diet

Hampir setiap aktivitas fisik yang kita lakukan memang membakar kalori, namun pertanyaannya, seberapa banyak kalori yang terbakar? Dibandingkan dengan olahraga penuh, ternyata berjalan kaki pun mampu membakar kalori dalam jumlah yang cukup besar. Pada wanita usia 40 dengan gaya hidup dengan aktivitas fisik sedang, berjalan kaki dengan kecepatan 2 mil perjam (kira-kira setara dengan 70 langkah permenit) selama 30 menit dapat membakar kalori sampai 79,1 kcal, sedangkan dengan kecepatan 4 mil perjam (kira-kira setara dengan 140 langkah permenit) selama 30 menit bahkan dapat membakar kalori sampai 184,1 kcal. Sedangkan pada pria usia 40 dengan gaya hidup dengan aktivitas fisik sedang, berjalan kaki dengan kecepatan 2 mil perjam selama 30 menit dapat membakar kalori sampai 64,9 kcal, dan dengan kecepatan 4 mil perjam selama 30 menit bahkan dapat membakar kalori sampai 186,7 kcal. Jika hal ini dilakukan rutin setiap hari, Anda dapat menghitung berapa jumlah kalori yang hilang saat berjalan kaki.

Saat ini telah ramai dikenal istilah “The Walking Diet”, yang artinya melakukan “diet” dengan cara berjalan kaki. Jika Anda ingin afdol dalam berdiet, maka sebetulnya Anda cukup mengatur pola makan sehat – tanpa diet gila-gilaan – yang dipadu dengan berjalan kaki 10.000 langkah perhari. Hal ini karena selain membakar kalori, berjalan kaki juga mampu memperbaiki system metabolisme tubuh, akibatnya racun-racun dan lemak yang menumpuk di tubuh bisa dikurangi dengan melakukan aktivitas ini.


Yuk Kita Mulai

Sebelum Anda memulai program ini, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, seperti :

1. Gunakanlah sepatu dan pakaian olahraga yang nyaman dan melindungi tubuh. Sangat disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar, dan Anda bisa memakai beberapa lapis pakaian untuk meningkatkan suhu tubuh. Sebaiknya hindari bahan pakaian dari karet karena menghalangi menguapnya keringat. Jika Anda senang berjalan kaki di malam hari atau sebelum fajar, gunakan pakaian yang berwarna cerah supaya pengendara bermotor yang mungkin lewat dapat melihat Anda, sehingga Anda terhindar dari kecelakaan.
2. Lakukan pemanasan. Caranya cukup dengan berjalan kaki perlahan selama kira-kira lima menit sampai Anda merasa cukup hangat. Pemanasan dapat menghindari resiko terjadinya cedera otot saat Anda berjalan kaki.
3. Lakukan peregangan. Setelah pemanasan, lakukan peregangan otot selama kurang lebih lima menit. Pastikan peregangan yang Anda lakukan meliputi leher, tangan, pinggul, otot bagian atas dan bawah kaki termasuk otot hamstring, yaitu otot yang ada di sisi belakang paha, dan juga pergelangan kaki.
4. Siapkan diri dengan pernak-pernik pencegah cedera, seperti pelindung lutut atau koyo ataupun gel panas untuk mengatasi nyeri otot saat berjalan.

Setelah Anda beres dengan segala persiapan awal, barulah Anda boleh memulai program jalan kaki Anda. jika Anda ‘pemain baru’ atau ‘olahragawan musiman’, yang biasanya terlalu lama pasif dan mudah lelah, cara yang paling baik untuk memulai berjalan kaki adalah dengan berjalan santai. Berjalanlah sejauh dan dengan kecepatan yang Anda rasa paling nyaman. Jika Anda hanya sanggup berjalan kaki lima menit, maka anggap saja lima menit tersebut adalah starting point Anda. Anda dapat memulai program ini misalnya dengan berjalan kaki selama tiga sampai lima menit tiap hari di minggu pertama, tak usah berjalan kaki serius, tetapi niatkan panjang waktunya. Lalu pada minggu kedua Anda bisa meningkatkan waktu menjadi 15 menit dengan frekuensi rutin dua kali seminggu. Setelah beberapa minggu, Anda dapat berangsur-angsur meningkatkan waktu menjadi 30 menit dengan frekuensi lima hari seminggu.

Walaupun jalan kaki sepertinya ringan dan sederhana, namun bukan berarti bebas dari resiko cedera. Jika Anda berjalan kaki dengan postur tubuh atau gerakan yang salah, maka Anda juga bisa cedera. Postur tubuh yang disarankan saat berjalan kaki untuk menghindari cedera adalah :

Kepala dan bahu : jaga posisi kepala tegak dan berada di tengah bahu, tidak miring, dengan mata focus menatap lurus ke depan. Posisi bahu rileks namun tetap tegak, dan hindari membungkuk.
Otot perut : saat berjalan kaki, gunakan otot-otot perut untuk membantu menyangga postur tubuh dan tulang belakang. Caranya dengan sedikit menarik otot perut (mengempiskan perut) sambil posisi tubuh benar-benar tegak saat berjalan.
Pangkal paha : mayoritas gerakan maju harus dimulai dari pangkal paha. Setiap langkah harus terasa alami, jangan terlalu panjang ataupun terlalu pendek. Kebanyakan orang melakukan kesalahan dengan cara mengambil langkah terlalu panjang.
Tangan : posisi lengan atas harus dekat dengan tubuh, dengan sikut membentuk sudut 90 derajat. Saat berjalan, lengan harus tetap bergerak maju serentak dengan langkah kaki, namun berlawanan tempat (saat kaki kiri maju, tangan kanan yang maju). Usahakan agar posisi tangan rileks, dengan posisi telapak tangan menggenggam ringan.
Kaki : tiap kali melangkah, kaki mendarat di tumit, kemudian bagian tengah kaki, dan selanjutnya jari. Anda bisa membayangkan seperti berjalan di atas bola yang menggelinding.

Jika sudah menguasai cara berjalan kaki yang benar, kini saatnya Anda menghitung intensitas olahraga yang Anda lakukan. Mengetahui tingkatan intensitas olahraga Anda membuat Anda bisa mengukur apakah Anda harus meningkatkan intensitasnya jika dirasa kurang maksimal, atau justru menguranginya untuk menghindari cedera akibat aktivitas yang terlalu berlebihan. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengukur intensitas jalan kaki yang Anda lakukan, antara lain :

Tes Bicara. Jika Anda terlalu sulit berbicara atau kehabisan napas untuk mengobrol dengan rekan Anda saat berjalan kaki, artinya Anda berjalan terlalu cepat dari yang semestinya, dan Anda harus mengurangi kecepatannya.
Skala Borg. Metode ini sebetulnya sifatnya lebih self-assessment. Misalnya, Anda membuat tingkatan skala sendiri tentang seberapa keras (intensitas) Anda berolahraga. Skalanya dimulai dari 6 (tidak olahraga sama sekali) sampai dengan 20 (olahraga dengan kekuatan maksimal). Untuk berjalan kaki, Anda harus berada di skala intensitas menengah, yaitu pada skala 12 - 14.

Monitor denyut jantung . Untuk mengetahui apakah Anda telah melakukan olahraga dalam rentang target denyut jantung, berhentilah berjalan dan periksa denyut jantung Anda secara manual pada pergelangan tangan (arteri radial) atau leher (arteri carotid). Saat ini sudah ada alat pengukur denyut jantung yang dapat Anda gunakan juga.



Mulai Dari yang Ringan

Jika Anda berniat memulai program berjalan kaki, tapi merasa tidak punya waktu untuk berolahraga karena kesibukan Anda, seharusnya tidak ada alasan untuk tidak mau memulai. Anda bisa mengantisipasinya dengan cara, misalnya, memarkirkan mobil Anda di sudut terjauh agar Anda bisa berjalan kaki ke gedung kantor Anda. Atau Anda yang di Jakarta dan menggunakan Transjakarta menuju kantor, Anda dapat turun di satu halte sebelum atau sesudah halte tujuan Anda, dan kemudian berjalan kaki. Jika perlu, selama di kantor Anda bisa menghindari penggunaan lift jika jarak lantai yang Anda datangi hanya terpaut dua lantai dari tempat Anda. Yang penting Anda bisa menjadwalkan lima sampai sepuluh menit dalam time table Anda tiap harinya untuk berjalan kaki, dimanapun juga. Jadi, tunggu apa lagi? Jalan kaki, yuk!

Sumber :
1. http://walking. about.com/ cs/diabetes/ a/diabetesstudie s.htm
2. http://www.mayoclin ic.com/health/ walking/HQ01612
3. http://www.walking. org/article_ fitness_walking. asp