Label

Minggu, 09 Mei 2010

Malu

Malu akau malu...
Pada semut merah..

Itulah kutipan lagu yang populer ditahun 80an, yang bercerita tentang remaja yang jatuh cinta dan dia merasa malu kepada semut merah karena tahu kalau ia sedang jatuh cinta.
Rosululloh Sholalloh alayhi wa Sallam pernah bersabda:
"Al Haya'u minal iman"
Malu itu sebagian dari iman.

Maksudnya kalau kita berbuat maksiat, melanggar perintah Alloh, banyak berbuat dosa dan sedikit diiringi amal baik yang dapat menghapusnya, timbul rasa malu kepada Alloh Subhana wa Ta'ala.
Yakin Alloh melihat dan mengawasi perbuatan kita, dan kita benar benar malu atas perbuatan kita diatas lalu berusaha untuk memperbaikinya, taubat denga taubatan nashuha dan tidak mau mengulanginya.
Kalau kepada semut merah saja kita merasa malu, ketahuan naksir seorang gadis, apakah kita tidak merasa malu kepada Dzat yang menciptakan kita, lalu DIA menciptakan Surga untuk tempat kita berpulang kelak, dan bahkan diturunkannya Kitab, Al Qur'an sebagai kompas, arahan agar kita berpulang sampai ketempat yang Azza WaJalla telah siapkan untuk hambanya yang beriman?

Malu rasanya, seharian penuh sibuk mencari nafkah, hingga lupa seharian tidak membaca Kitab yang diberikan kepada kita sebagai pedoman, peringatan dan acuan kita selama hidup di dunia.
Bahkan kita malu, bahwa kita belum bisa membaca kitab tersebut, padahal kita mahir berbahasa Inggris, Belanda Jerman dan lain lain. Tapi tidak bisa membaca Al Qur'an, karena pada saat kanak kanak dan remaja jauh dari pendidikab yang Islami.
Tapi tidak ada kata telat untuk belajar, belajarlah membaca Al Qur'an, kepada siapa saja, bahkan kepada anaknya sekalipun. Lalu kita lanjutkan dengan mempelajari arti dan makna serta berusaha mengamalkannya sedikit demi sedikit.

Dalam hadits dikatakan:
Al Qur'an adalah penolong dan diberi hak untuk menolong. Semua laporannya kepada Alloh dipercaya dan dibenarkan. Barang siapa yang menjadikannya (Al Qur'an) didepan, akan menuntun dia ke surga. dan barang siapa yang menjadikannya (Al Qur'an) dibelakang, akan menyeret ia kedalam neraka.

Jadi karena kita orang beriman, maka malu untuk belajar dan belajar terus akan semakin kita mendekatkan diri pada Alloh dengan semakin dekat sehingga begitu dekatnya, kiat benar benar malu untuk berbuat maksiat, karena Alloh persis ada didekat kita. Dan benar benar malu kita, bila kita tidak beribadah kepadaNYA dengan sungguh sungguh dan benar, karena DIA begitu dekat mengawasi kita.

Malu aku malu...
Pada Alloh Dzat yang menjadikan surga

Dan surga pun berujar penuh iri:
"Qod aflahal mukminun"
Sungguh beruntung orang beriman..

Beruntung, karena diciptakan sebagai sebaik baiknya mahluk, dan beruntung diberi Kitab yang menunjukkan jalan ke surga dan sungguh beruntung mempelajari Kitab tersebut dan mengamalkannya, dan sungguh sungguh beruntung Alloh memasukkannya kedalam surga.

Marilah kita belajat dan mentadaburi Al Qur'an, karena itu satu satunya pedoman yang diturunkan Alloh kepada NabiNYA terkasih Muhammad Rosululloh Sholallahu 'alayhi wa Sallam.

Maka malulah kita kalau kita tidak mau belajar, dan jangan sampai teguran keras Rosululloh sholalloh alayhi wa Sallam ditujukan kepada kita. Inilah teguran keras beliau:

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ
كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

[رواه البخاري ]

Artinya

Dari Abu Mas'ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : "Sesungguhnya diantara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu. "

(Riwayat Bukhori.No-3483)

Mudah2an dengan rasa malu,kita terhindar dari kemurkaan beliau

SEMOGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar