Label

Jumat, 21 Januari 2011

Blues, Dangdut and Me

رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا فَٱعۡبُدۡهُ وَٱصۡطَبِرۡ لِعِبَـٰدَتِهِۦ‌ۚ هَلۡ تَعۡلَمُ لَهُ ۥ سَمِيًّ۬ا (
٦٥


Tuhan [yang menguasai] langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia [yang patut disembah]? (S. Maryam ayat 65)

Itulah sepotong ayat yang kebetulan dibahas semalam dalam pengajian di masjid dekat rumah. Ada sepotong kata dalam surat itu yang menggugah hati, yaitu وَٱصۡطَبِرۡ لِعِبَـٰدَتِهِ.
Washthobir li'ibadatih... berteguh hatilah dalam beribadat padaNYA atau dengan arti lain dan bersabarlah dalam beribadah padaNYA.
Seakan terasa aneh, dikatakan Alloh menguasai segenap langit dan bumi, termasuk segala sesuatu yang ada didalamnya. Dan kita diperintahkan untuk beribadah padaNYA.Akan tetapi kita disuruh bersabar dan meneguhkan hati dalam beribadah...kalau memakai logika kita yang terbatas ini, jika Tuhan Maha Perkasa, kenapa juga DIA suruh kita beribadah, sekaligus disuruh sabar dalam menjalankannya. Apakah Alloh tidak menjaga kita, sehingga jika kita menghadapi masalah dalam beribadat padaNYA, kita bisa terjerumus tanpa ada yang membantu?

Sejatinya, hidup ini adalah ujian. Dalam hidup kita silih berganti merasakan kenikmatan dan penderitaan. Bukankah keduanya adalah cobaan, bukan hanya penderitaan, kenikmatan yang kita rasakan juga merupakan ujian. Harta benda, jabatan, pendidikan tinggi, kekayaan, kehormatan, istri, suami, anak semuanya adalah cobaan dan ujian bagi kita. Adakah kita tetap istiqomah, teguh, tetap beribadah padaNYA? Bukankah kita diciptakan olehNYA, memang untuk beribadah padanya? Wa ma kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduni....tidak AKU jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah padaKU..

Sabar tidak berarti "nrimo" dalam arti pasif. Jangan artikan sabar sebagai penerimaan yang tidak ada lagi daya upaya , ikhtiar, perjuangan untuk mengatasi ujian dan cobaan yang kita alami. Sabar untuk mencapai kenikmatan nan abadi, jannatul firdaus, harus diperjuangkan dengan segala daya. Sudah pasti, Alloh akan mencoba hambaNYA sebelum si hamba dipersilakan memasuki surga yang diwariskan bagi hambaNYA yang taqwa.
Bukankah menahan godaan untuk menjadi cepat kaya, lewat jalan yang bathil adalah sebuah cobaan? Bukankah jabatan dan kekuasaan yang kita miliki juga merupakan amanah yang harus dijaga, dan menjaga amanah itu juga suatu ujian yang berat?
Bukankah anak yang diamanahkan Alloh kepada kita juga suatu bentuk amanah yang harus dijaga, dan diperjuangkan agar kelak mereka menjadi insan yang lebih baik dari kedua orang tuanya, generasi yang lebih cerdas, teguh keimanannya, pemimpin umat dan sehingga menjadi generasi yang dicintai dan diridhoi Tuhannya

Seperti kata pujangga, bukankah piala dihasilkan dari logam yang dipanaskan hingga lumat, cair dan kemudian ditempa, digosok dan disikat sehingga menjadi sebuah piala.
Setelah semua dapat dilalui dengan baik, pastilah Alloh akan mempersilakan kita memamsuki surga yang memang disediakan bagi hambaNYA yang lulus menempuh ujian dan cobaan di dunia.

يَـٰٓأَيَّتُہَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ (٢٧) ٱرۡجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬ (٢٨) فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى (٢٩) وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى (٣٠)

Hai jiwa yang tenang. (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. (28) Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (29) dan masuklah ke dalam surga-Ku. (30)
(S.Fajr)

Cuma sekarang pertanyaannya, apa hubungannya dengan judul diatas?

Jawabannya tidak ada sama sekali, lah wong saya cuma mau tulis judul se enaknya aja. Kebetulan pagi ini, saya jalan-jalan pagi dengan istri tercinta, sambil pake iPod mendengarkan alunan lagu Blues, tapi bunderan deket komplek dimana saya tinggal menyetel lagu dangdut dengan speaker keras keras. Sehingga Blues tercampur dengan Dangdut..... rasanya kayak Es Doger, ada manis, asem, dingin dan gurih.

Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar