Label

Minggu, 20 Februari 2011

In Memoriam- Hary Harun Al Rasyid



Hari itu jum'at saya janjian dengan rekan Zurias untuk menjenguk rekan dan sahabat kami Hary atau yang lebih populer dpanggil Ai atau Ayi. Yang sudah dirawat sejak selasa 15 Februari 2011. Akan tetapi karena satu dan lain hal Zurias tidak jadi menjenguk. Maka saya agak bingung karena mobil yang ada dua acara dengan satu mobil, jemput anak di depok dan menjenguk Hary di Cilegon. Setelah jum;atan, saya putuskan tetap menjenguk Ayi ke Cilegon. Urusan jemput anak di Depok pegimana nanti aja.
Akhirnya, jadi juga menjenguk sahabat saya ini. Sampai di Rumah Sakit, saya langsung mencari ruangan ICCU, tapi karena bingung dengan nama yang beda, ada ICU, ada ICCU, ada Dahlia. Jadi saya sibuk kesana kemari cari ruanagn ICCU. Alhamdulillah, ketemu seorang perawat yang dapat menunjukkan dengan tepat ruangan ICCU. Pas dipintu masuk ruang ICCU saya berpapasan dengan putri Ayi, Arcky. Dia menyapa saya dan sambil terisak mengatakan: "Papa sudah tiada"
Sungguh lemas badan ini dan seperti tersambar petir rasanya, langsung saya menuju ruangan tempat sahabat dirawat. Disitu sudah ada Wina rekan kita juga istri almarhum sedang menciumi kening, tangan dan kaki almarhum. Sambil berbisik:" "Papa saya ikhlash maafkan saya" (kurang lebih seperti itu yang saya ingat)
Remuk rasanya hati ini mendengar seorang istri berbisik seperti itu, yang begitu setia mendampingi almarhum selama puluhan tahun.
Kita semua tahu, Wina adalah pacar almarhum sejak kita SMP, sampai mereka menuju jenjang pernikahan. Munghkin dari seluruh rekan alumni, usia pernikahan Ayi dan Wina adalah yang terlama, hingga maut menjemput almarhum. Sungguh suatu pemandangan yang mengharukan.

Sudah pergi sahabat yang periang, sahabat penuh canda yang mewarnai pergaulan selama 40 tahun lebih sejak kita sekolah di SMP V tahun 1970. Sungguh usia persahabatan yang cukup lama.
Bagi saya alamarhum adalah sahabat yang sangat menjaga perasaan teman-temannya. Bagi saya, almarhum tidakpernah terlihat konflik antar pertemanan. Padahal konflik kecil pada usia remaja itu sangat biasa dan wajar saja. Almarhum seperti menjauhi benturan dan menjaga perasaan rekan-rekannya.
Bukankah begitu rekan rekan yang lain...?
Bahkan almarhum tidak membeda-bedakan satu teman dengan teman yang lain. Bahkan ingatan beliau terhadap teman teman SMP V, pada waktu mengurus Reuni kita yang terakhir yang lalu, jauh melebihi ingatan saya. bahkan nama dan tempat tinggal terakhir rekan rekan tersebut, masih diingatnya Sungguh kemampuan yang luar biasa...(paling tidak untuk ukuran saya, yang sudah menurun daya ingatnya, mungkin karena sudah terlalu banyak bergaul dengan angka-angka dan data).

Kenangan terakhir bersama almarhum adalah ketika almarhum dan saya pulang dari pertemuan membahas reuni di Hotel Borobudur. Sebelumnya ditengah-tengah "meeting" diselingi sholat zuhur dan ashar di hotel. Ada kejadian lucu, saat sholat ashar. Mungkin rekan Basuki masih ingat cerita seputar sholat ashar itu, yang bikin kita semua cekikikan.
Kembali kepada kejadian sepulang dari pertemuan di Hotel Borobudur, almarhum minta diturunkan di pintu tol Kebon Jeruk. Untuk menmeruskan perjalanan pulang dengan Bus Umum. Padahal waktu itu sudah cukup malam. Ketika saya dalam perjalanan kerumah sakit Cilegon, dalam hati saya bergumam, sejauh ini jalan yang ditempuh almarhum, hanya untuk sekedar menghadiri pertemuan membahas rencana reuni SMP V? Sungguh suatu pengabdian dan pengorbanan waktu dan tenaga yang tidak kecil. Hal kecil yang patut jadi teladan kita semua.

Kenangan terakhir ketika memandikan jenazah almarhum, disitu saya sempat mencium kembali kening sahabat untuk terakhir kalinya, sambil berbisik:

"Selamat jalan Ay, tenanglah tidur disisi Penciptamu, tunggulah kami semua sahabat sahabatmu, insyaAlloh cepat atau lambat kami juga menyusul"

Almarhum tetap lelap dalam tidur panjangnya.

"Yaa ayyuhan nafsul muthmainnah, 'irji;ii ilaa rodliyatam mardiyyah, fadkhulii fii 'ibadii, wadkhulii jannati"

Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang ridlo dan di ridloi NYA
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba KU
Dan masuklah ke dalam surga KU
(Al Fajr ayat 27-30)